Finda Anjurkan Limbah Tempe, Tahu Ditampung
Warga Desak Solusi Cepat
Viva Sumsel.com- Palembang Warga Kelurahan Bukit Sangkal, resahkan atas limbah industri tahu dan tempe yang mencemari lingkungan mereka. Ketidak nyamanan mereka sempat tidak mendapatkan respon dari Pemerintah guna memberikan solusi.
Didampingi Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) kota Palembang, Wakil Walikota Palembang, Fitrianti Agustinda hadir ditengah-tengah masyarakat Bukit Sangkat sebagai penengah antar pemilik usaha dan warga sekitar.
Wakil Wawako Palembang meminta para pengusah untuk membuat IPAL agar tidak mencemari lingkungan dan menggangu warga.
“Pemerintah kota Palembang mewajibkan kepada pengusaha tahu tempe untuk membuat IPAL jangan langsung dibuang ke salarun air, ini akan mengganggu dan mencemari lingkungan juga bau busuk akan menyebar,” ujar Finda usai meninjau lokasi.
Bahkan Finda menegaskan jika tidak diindahkan pemerintah akan menindak tegas pengusaha yang nakal sesuai aturan yang berlaku.
“Kita akan tidak jika masih bandel, bisa kita tutup bahkan dikenakan pidana. Bagaimana teknisnya nanti BLH yang akan membimbing mereka,” tegas Finda.
Sementara itu, Selamet Bowo warga warga RT 28 sangat kecewa dengan penanganan limbah hasil pengolahan tahu tempe ini. Limbah cair sisa olahan tidak diolah lagi, tapi langsung dibuang keparit.
“Lihat ini limbah langsung dibuang keparit, tidak dibolah dulu atau ditampung di bak penampungan,” ujarnya sambil menunjuk limbah yang mengalir ke parit.
Ditempat yang sama Nurdin pengrajin tempe, siap membuat kolam penampungan bersama-sama atau membuat penambungan tertutup sendiri-sendiri untuk menangani limbah ini.
“Intinya saya siap memperbaiki ini bisa bikin bak penampungan sendiri-sendiri atau bersama-sama. Kami masih menunggu arahan dari BLH,” jelas Nurdin.(Ize)
There are no comments at the moment, do you want to add one?
Write a comment