Viva Sumsel

 Breaking News

Temu Wicara TV Sumsel Angkat Kode Etik Jurnalistik Peliputan Anak Dibawah Umur

Temu Wicara TV Sumsel Angkat Kode Etik Jurnalistik Peliputan Anak Dibawah Umur
Januari 24
14:46 2018

VIVA SUMSEL.COM, Palembang –  TV Sumsel.com menggelar Temu Wicara yang dipusatkan di gedung Palembang Baru Lantai 2 (Samping Graha IWO Sumsel) Jalan Alamsyah Ratu Prawira Negara Ruko 7 Palembang. Kamis, (24/1).

Kegiatan yang didukung penuh oleh IWO SUMSEL ini mengangkat tema “Kode Etik Jurnalistik Peliputan Anak Dibawah Umur” dengan menghadirkan narasumber yang berkompeten dibidangnya seperti, Kabag Ops Polresta Palembang, Kompol Maruly Pardede, Ketua Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesa (PKBI) Sumsel, Amirul Husni, Kepala LPKA Klas I Palembang, Budi Yuliarno dan Pemandu acara, Imron Supriyadi. Adapun peserta didominasi oleh kalangan jurnalistik baik media cetak, elektronik maupun online.

Diskusi berjalan menarik, banyak pertanyaan yang dilontarkan oleh peserta kepada narasumber, salah satunya wartawan beritaonline dari Penasumatera.co.id Selfi Agustin. Selfi wartawan yang biasa “ngebid” di Polresta Palembang bertanya terkait pembinaan pelaku kejahatan anak ketika berada di dalam LPKA termasuk bagaimana agar si pelaku mendapatkan efek jera sehingga tidak mengulangi perbuatannya lagi, pertanyaan itu ditujukan kepada Kepala LPKA Klas I Palembang.

Datang juga pertanyaan dari M.Irfan dari mediaonline Sumseldaily.com yang menanyakan soal peran serta PKBI Sumsel dalam meminimalisir kejahatan anak serta penanggulangannya sesuai perspektif atau sudut pandang dari PKBI Sumsel.

Kepala LPKA Klas I Palembang Budi Yuliarno menjelaskan, perlu sinergisitas untuk menanggulangi itu, Instansinya tidak bisa bekerja sendirian, temasuk dari Pers dengan memperbanyak pemberitaan yang mengadung nilai edukasi karena saat ini informasi begitu cepat dan mudah diakses termasuk oleh anak-anak

“Kita tidak bisa bekerja sendiri, kita perlu sinergisitas, meskipun kita ada anggaran untuk itu namun kinerja kita perlu didukung terutama oleh kalangan jurnalistik,” ujarnya

Senada dengan Budi Yuliarno, PKBI Sumsel menilai kode etik jurnalistik untuk peliputan anak dibawah umur mengkedepankan beberapa aspek penulisan yakni berita harus mengutamakan nilai edukasi, wajah korban ditampilkan blur korban memakai nama inisial dan lain sebagainya.

“Ini penting, biasanya anak-anak yang menjadi korban kejahatan utamanya kejahatan asusila mengalami efek psikologis yang berat, trauma dan lain-lain, saya harap kode etik jurnalistik dapat mempertimbangkan hal itu,” demikian kata Amirul Husni

Sementara Maruly Pardede, juga sepakat dengan kedua narasumber tadi, ia menggarisbawahi, khusus soal ekspos di media kode etik harus betul-betul diamini, terutama pemberitaan soal kasus kriminal yang menyangkut kejahatan asusila anak dibawah umur.

“Saya setuju dengan pak Budi dan Amirul, ada baiknya, untuk korban wajahnya diblur, selanjutnya pers harus bisa menangkal berita-berita hoax, dan yang terpenting lagi dalam pemuatan berita mesti melakukan konfirmasi dengan narasumber yang bersangkutan.

Acara berlangsung mulai pukul, 10.00 Wib dan berakhir, pukul 12.00 Wib ditutup dengan sesi poto bersama antara narasumber dengan peserta. (anz)

 



About Author

redaksi Viva Sumsel

redaksi Viva Sumsel

Related Articles

0 Comments

No Comments Yet!

There are no comments at the moment, do you want to add one?

Write a comment

Only registered users can comment.

Email Subcribers

Loading

MEDIA PATHNER

Banner Partnership

BANNER PARTNERSHIP

Idul fitri 1445 h

Kalender

Januari 2018
S S R K J S M
« Des   Feb »
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
293031  

Banner PARTNERSHIP

Karir Pad Widget