Viva Sumsel

VIVA SUMSEL.COM, Palembang – Sebanyak 502 siswa mengikuti Tes Potensi Akademik (TPA) Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) MAN 3 Palembang, Sabtu (3/3). Siswa yang mengikuti TPA diberikan waktu 120 menit untuk menjawab 120 soal.

Kepala MAN 3 Palembang Tugino mengatakan, siswa yang mengikuti TPA sebanyak 502 siswa. TPA terdiri dari 6 mata pelajaran yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, IPA, IPS dan Agama.

“TPA berisi 120 soal, dan siswa diberikan waktu 120 menit,” ujarnya saat diwawancarai usai ujian di ruang kerjanya.

Tugino mengungkapkan, dalam PPDB ini pihaknya menggandeng pihak ketiga baik dari bimbingan belajar untuk pembuatan soal maupun scanning. “Kita serahkan semuanya pada pihak ketiga. Jadi kita tidak ada campur tangan kita dalam pembuatan soal maupun penilaian,” katanya.

Untuk pengumuman hasil TPA lanjut Tugino, pada 5 Maret. Sedangkan tes wawancara, baca tulis Alqur’an dan tes kesehatan dilaksanakan pada 6 – 8 Maret.”Pengumuman kelulusan akhir pada  10 Maret.

“Untuk daftar ulang  calon siswa pada   12-14 Maret. Bagi yang tidak melakukan daftar ulang dianggap mengundurkan diri. Dan rapat komite dilaksanakan pada 15 Maret,” bebernya.

Tugino mengungkapkan, tahun ini daya tampung PPDB MAN 3 sebanyak 340 siswa. Rinciannya adalah 64 siswa untuk Penyaluran Minat dan Prestasi Akademik (PMPA) dan sisanya untuk jalur tes.

Untuk jalur tes, lanjut Tugino, pihaknya memprioritaskan menerima siswa penghapal Al Quran. Karena Kanwil Kemenag Sumsel menghimbau untuk memprioritaskan siswa penghapal Al Quran.

“Kita prioritaskan menerima siswa penghapal Al Quran sebesar 10 persen dari daya tampung. Karena kita ingin mencari siswa yang berkualitas dari sisi agama,” tandasnya.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, siswa yang diterima dalam PPDB nantinya akan tinggal di asrama selama 1 tahun.

“Untuk kegiatan belajar mengajar dimulai pukul 07.00-13.30 WIB. Setelah sholat Magrib, siswa wajib mengikuti kajian ilmu agama yang meliputi pelajaran Fiqih, Al Quran, Akidah dan Ahlaq. MAN 3 ini adalah MA unggulan, sehingga kita lebih banyak mata pelajaran agama, agar siswa lebih memahami ilmu agama,” papar Tugino. (anz)