Viva Sumsel

 Breaking News

Diduga E-KTP Palsu Digunakan Untuk Melancarkan Aksi Kejahatan Ekonomi

Diduga E-KTP Palsu Digunakan Untuk Melancarkan Aksi Kejahatan Ekonomi
Februari 10
18:31 2017

VIVA SUMSEL.COM, Jakarta – Petugas Bea dan Cukai berhasil mengungkap adanya pengiriman 36 KTP palsu dari Kamboja. Pihak penerima diketahui bernama Leo.

Dirjen Bea Cukai Heru Pambudi memastikan, KTP palsu yang dikirim dengan jasa ekspedisi dari Kamboja melalui Bandara Soekarno-Hatta hanya berjumlah 36 buah. KTP palsu tersebut dimasukkan dalam kotak kecil. Di paket juga ditemukan 32 NPWP, 1 ATM, dan buku tabungan.

“Tentunya kita mesti harus melakukan penelitian yang mendalam. Di dalam dokumen diberitahukan (isinya) sebagai ID Card,” ungkap Heru saat konferensi pers di Kantor Bea Cukai, Jalan A Yani, Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (10/2/2017).

Penemuan KTP palsu ini sebenarnya terjadi pada Jumat (3/2). Namun Bea Cukai baru merilisnya sebab menurut Heru pihaknya perlu melakukan penelitian awal untuk memastikan apakah KTP ini benar-benar palsu.

“Sebagai petugas Bea Cukai kita harus melihat masalah ini secara mendalam. Apakah ini impor sesuai atau berbeda. Apa ini ada unsur pelanggaran atau tidak,” jelasnya.

“Kami secara bersama-sama Dukcapil, Bea Cukai, Pajak, Polri, melakukan pendalaman. Kami menganalisa dan menduga bahwa impor ini ditujukan untuk kepentingan melakukan kejahatan ekonomi,” lanjut Heru.

Kejahatan ekonomi yang dimaksud bisa berupa cyber crime, pencucian uang, prostitusi atau judi online. Selain itu bisa juga kejahatan lain yang memerlukan rekening untuk tempat penampungan uang.

“Demikian KTP ini berkorelasi dengan NPWP karena tentunya dengan data yang disamakan mereka bisa membuka rekening di bank. Dari rekening itulah mereka akan melakukan kejahatan perbankan, cyber crime, prostitusi, judi online, narkotika,” papar dia.

Pihak Bea Cukai juga mengaku berkoordinasi dengan Polri dan PPATK. Hal tersebut menyangkut soal motif atau modus dari impor KTP palsu, serta kemungkinan transaksi keuangan yang akan dilakukan oleh pelaku.

“Ini masih dilakukan pendalaman, yang jelas data KTP ini adalah palsu, NPWP ini adalah palsu,” kata Heru.

Penemuan 36 KTP liar ini sempat menimbulkan berbagai isu liar terutama terkait Pilkada jelang hari pencoblosan. Namun Heru menegaskan, sejauh ini pihaknya hanya menemukan paket berisi KTP dan NPWP palsu tersebut diprediksi untuk kejahatan berkaitan dengan ekonomi.

“Kami tidak bisa menyimpulkan ini terkait dengan lainnya, yang jelas masih kita dalami, yang jelas ini dikirim melalui paket dengan bungkusan sebesar ini,” tuturnya sambil menunjukkan kotak paket yang datang dari Kamboja.

Heru mengungkap nama pengirim dan penerima paket tersebut, namun tidak memberi informasi detil soal identitas keduanya. Ia pun juga menyebut, dari 36 KTP palsu itu, tidak semuanya bertuliskan alamat Jakarta.

“Ditujukan, sesuai dengan dokumen kepada saudara Leo. Pengirimnya adalah (dari) Kamboja, namanya Robbin. (Alamat di 36 KTP palsu) ada yang di Jakarta, ada yang diluar Jakarta. Ini adalah peristiwa pertama yang dilakukan investigasi oleh Bea Cukai,” pungkas Heru. (detik.com)



About Author

redaksi Viva Sumsel

redaksi Viva Sumsel

Related Articles

0 Comments

No Comments Yet!

There are no comments at the moment, do you want to add one?

Write a comment

Only registered users can comment.

Email Subcribers

Loading

MEDIA PATHNER

Banner Partnership

BANNER PARTNERSHIP

MARHABBAN YA RAMADHAN

Kalender

Februari 2017
S S R K J S M
« Jan   Mar »
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728  

Banner PARTNERSHIP

Karir Pad Widget