Gaji Tak Kunjung Cair, Guru Ancam Mogok Ngajar
VIVA SUMSEL.COM, Palembang – Guru Aparatur Sipil Negara (ASN) tingkat sekolah menengah atas dan kejuruan (SMA/SMK) resah dan ancam akan mogok kerja jika gajinya masih belum dibayarkan.
Dari pantauan, Dinas Pendidikan (Disdik) mengatakan gaji guru tersebut akan dibayarkan pada Kamis (23/02) kemarin. Namun sayangnya, ketika para guru mengecek rekening mereka baik secara manual, melaui mesin anjungan tunai mandiri (ATM) dan aplikasi mobile banking di smartphonenya masih saja belum ada data transaksi pembayaran gaji. Hal inilah yang membuat sejumlah kalangan guru ASN yang hanya bergantung pada gajinya karena tidak ada pemasukan lain menjadi resah dan mengancam akan mogok kerja jika sampai berlarut-larut.
Salah seorang guru ASN SMA unggulan di Palembang berinisial ST menyatakan, pihaknya masih belum menerima gaji dan akan melakukan mogok kerja jika gajinya tak kunjung dibayarkan.
“Kami terpaksa mogok dulu, karena kami butuh hak kami untuk menafkahi keluarga. Sebab kami tidak punya pemasukan lain,” terangnya saat dikonfirmasi awak media, Jum’at (24/02).
Sebelumnya, Kepala Disdik Sumsel Widodo menerangkan, pihaknya sudah menandatangani surat perintah membayar (SPM) sejak Senin (20/02) silam dan sudah diteruskan ke pihak Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Sumsel untuk ditindaklanjuti.
“Tinggal menunggu dari BPKAD saja. Dan nanti akan ditransferkan ke rekening sekolah untuk pemotongan jika ada guru yang punya cicilan di sekolah, kemudian baru ditransferkan ke rekening guru-masing-masing,” jelasnya saat dikonfirmasi awak media Rabu (22/02) silam.
Sementara itu, Guru ASN DP di Palembang berinisial N merasa kecewa dengan birokrasi yang amburadul saat ini.
“Januari lalu gajinya langsung ditransfer ke rekening kami, kok sekarang harus melalui rekening sekolah. Bikin ribet aja. Bagaimana pejabat mengatasi birokrasi seperti ini,” tanyanya dengan rasa kecewa kepada vivasumsel.com, Jum’at (25/02)
Hal senada diungkapkan oleh Wakil kepala sekolah salah satu SMA unggulan di Palembang berinisial C mengaku, pihaknya mendapatkan informasi kalau di Disdik Sumsel kekurangan staf keuangan, sehingga pasca peralihan ini mereka gelabakan untuk mengurusi administrasi guru dan sekolah. Selain itu, dikatakannya, hanya di Sumsel saja guru SMA/K yang belum gajian sedangkan provinsi lain tetap lancar.
“Diduga ini ketidaksiapan SDM disdik untuk mengurus gaji. Kelihatan amburadul dan tidak siap, sebab selama 32 tahun saya bekerja baru kali ini mengalami hal seperti ini. Ya kalau alasannya ada guru yang tidak lengkap administrasinya itu cuma kamuflase saja, kan bisa yang empat itu tidak dibayarkan dulu dan yang kami dibayarkan sehingga kami tidak harap-harap cemas seperti ini,”pungkasnya. (tej)
There are no comments at the moment, do you want to add one?
Write a comment