Harga Karet Dititik Nadir, Petani Karet Sambangi Dewan Dan Pemprov
Viva Sumsel.com – Palembang, Sudah tiga tahun ini petani karet Sumsel dibuat resah dengan anjloknya harga karet. Bahkan harga karet pada tahun ini dinilai berada dalam titik nadir yakni hanya Rp 3.500/kliogram. Jeritan petani karet ini akhirnya membawa mereka untuk mengadukan nasibnya kepada anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Sumsel dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel.
“Kami tidak percaya dan semakin bingung, harga karet petani sudah sedemikian anjloknya tanpa kami bisa berbuat apa-apa lagi,” ucap Koordinator Aksi Aliasi Perjuangan Petani Sumsel, Zul Apri saat menyampaikan aspirasinya di Kantor Gubernur Sumsel, Senin (7/3).
Menurut pihaknya berdasarkan riset Aliansi Perjuangan Petani harga karet petani di beberapa kota/kabupaten di Sumsel tak lebih dari Rp 4000/kilogramnya. Seperti di kabupaten Empat Lawang dan Kabupaten OKU yang sama-sama berada pada harga Rp 4000/kilogram sedangkan Kabupaten Banyuasin malah lebih rendah lagi yakni Rp 3.500/kilogramnya.
“Kalau hal ini terus terjadi maka petani karet di Sumsel akan mengalami kehancuran di bidang ekonomi. Bahkan petani tidak akan mampu mencukupi kebutuhan hidup,” katanya.
Maka dari itu kata Apri menambahkan, maksud kedatangan Aliansi Perjuangan Petani Karet bersama segenap ormas lainnya meminta kepada pemerintah mencarikan solusi konkret atas situasi yang kami hadapi ini.
“Kepada Pemerintah dan anggota dewan kami meminta buatlah regulasi yang berpihak kepada petani karet sumsel dan jangan sekali-kali berpihak kepada neoliberalisme yang justru menghancurkan ekonomi negeri ini,” tegasnya
Selain menuntut keberpihakan regulasi, massa juga mendesak agar pemerintah secepatnya membangun BUMD/BUMN karet sebagai jalan mewujudkan industri nasional, memperkuat perkoperasian di tingkat petani karet dan melaksanakan amanat pasal 33 UUD 1945 sebagai jalan penyelesaian persoalan rakyat. (anz)
There are no comments at the moment, do you want to add one?
Write a comment