Pedagang 10 Ulu Pilih Jualan Diluar Kios
- Wawako Stop Banguan Liar Pasar 10 Ulu
VIVA SUMSEL.COM – Palembang, Pengelolaan pasar 10 ulu yang makin tidak tertib dan terkesan ada permainan dari oknum terkait, membuat ribuan pedagang setempat memilih untuk berdagang diluar ketimbang memenuhi lapak kecil. Dari 300 lapak 1×1 meter, hanya ada 10 pedagang yang berjualan dengan kondisi sepi dibandingkan diluar.
Guna memastikan keadaan dilapangan dan hasil laporan, Wakil Walikota Fitrianti Agustinda langsung melihat kondisi sebenarnya di pasar 10 Ulu. Menurutnya hasil temuan yang ia lihat memang pasar tersebut sepi dari pedagang, kebanyakan mereka lebih memilih jualan diluar.
“Ada beberapa alasan dari mereka, pertama kalau semua pedagang masuk dan berjualan di dalam mereka mau, asalkan kompak jangan ada yang berjualan diluar. Kedua, mereka menginginkan lapaknya jangan terlalu kecil harus dirubah,”ujarnya minggu (20/11) saat meninjau kepasar 10 ulu.
Terlepas dari itu Finda menemukan ada beberapa bangunan liar diatas lahan pasar 10 ulu yang tidak memiliki izin dari Pemerintah kota Palembang. Ada beberapa bangunan kios yang sedang tahap pembangunan.
“Saya akan stop bangun itu karena sesuai prosedur hukum tidak ada izinnya dari Pemkot. Artinya mulai dari hari ini (minggu,20/11) sampai seterusnya tidak ada kegiatan pembangunan di lokasi tersebut sampai masalah ini dibahas bersama Walikota.
Untuk lebih tertib lagi, saya pastikan ada tim yang bekerja memantau semua aktivitas yang ada dipasar tersebut dari Pol PP dan beberapa dinas lain,”jelasnya.
Ditempat yang sama, kepala PD Pasar Jaya Asnawi P Ratu mengatakan jika pembangunan tersebut setuju di hentikan sampai batas waktu tertentu dihadapan Wawako namun harus jelas alasanya.
“Saya jelaskan kembali jika bangunan tersebut adalah hasil dari uang pedagang yang telah menempati lapak tersebut, tidak ada menggunakan uang dari Pemkot jelas ini murni dari hasil uang pedagang. Mengenai pedagang yang tidak mau masuk kedalam pasar, mulai hari ini saya akan ajak mereka menempati kios-kios tersebut,” ujarnya.
Sementara itu salah satu pedagang pasa 10 Ulu Lianti (49) mengungkapkan jika lebih baik kami memilih untuk berdagang di luar dari pada di dalam. Diluar ukuran lapaknya lebih besar dari pada di dalam. Belum lagi pembeli lebih enak dan cepat membeli disini.
“Kami sejutu jika semua tidak ada yang berjualan diluar dan uang sewanya tidak melebihi ketika kami berjualan diluar, terus lapak yang kecil tersebut harus dirubah. Cak mano kami nak bejualan ikan disano,”tutupnya. (Ize)
There are no comments at the moment, do you want to add one?
Write a comment