PermataBank Terus Mempertahankan Kinerja Yang Solid pada Kuartal II Tahun 2021
VIVA SUMSEL.COM, Jakarta – Bank Permata Tbk (“PermataBank” atau “Bank”) terus menjaga momentum peningkatan kinerja yang solid di tengah pandemi COVID-19 yang masih berlanjut dan
membayangi pemulihan perekonomian domestik dan global. Pencapaian ini merupakan hasil
dari penerapan strategi usaha berkesinambungan secara pruden dan konsisten yang
tercermin dari pertumbuhan aset, pendapatan operasional dan laba bersih yang solid. Bank
juga terus menjaga kualitas aset pada level yang aman serta memelihara posisi likuiditas dan
permodalan untuk mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
Direktur Utama PermataBank, Chalit Tayjasanant mengungkapkan meskipun keadaan
perekonomian Indonesia belum kembali seperti pra-pandemi, namun kinerja PermataBank
membuktikan bahwa dengan strategi bisnis yang kami jalankan dan dukungan para nasabah
“Kami mampu mencetak hasil yang memuaskan di tengah tahun 2021. Perluasan skala bisnis
dan pertumbuhan kredit sehat, baik secara organik maupun inorganik, tetap menjadi fokus
utama dalam meningkatkan kinerja PermataBank saat ini. Kami berharap dapat terus
mendukung ekosistem perbankan Indonesia menuju ke arah yang lebih kuat.”Chalit.
Chalit menambahkan, dampak pandemi yang berkelanjutan terhadap pemulihan perekonomian domestik menjadi tantangan yang cukup signifikan bagi industri perbankan dalam mencapai target pertumbuhan asset. Namun demikian, total aset Bank bertumbuh sebesar 34,8% YoY menjadi sebesar Rp212,9 triliun sehingga mencatatkan PermataBank sebagai salah satu 10 bank komersial
terbesar di Indonesia berdasarkan total aset. Penyaluran kredit tumbuh 16,6% YoY menjadi
sebesar Rp120,8 triliun terutama didorong oleh pertumbuhan kredit pada segmen Wholesale
Banking sebesar 39,8% YoY yang antara lain dikontribusikan dari penyelesaian integrasi
dengan Bangkok Bank Indonesia di bulan Desember 2020. Pertumbuhan kredit Bank juga
didukung oleh pertumbuhan KPR yang cukup signifikan yaitu sebesar 21,7% YoY di segmen
ritel.
Ia menjelaskan sejalan dengan pertumbuhan aset, pendapatan operasional tercatat sebesar Rp4,9 triliun tau tumbuh sebesar 19,4% YoY dan laba operasional sebelum pencadangan tumbuh
sebesar 36,6% YoY. Dalam hal pencadangan kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan,
Bank tetap menjalankan prinsip kehati-hatian mengingat dampak pandemi yang masih
berlanjut yang secara tidak langsung menyebabkan potensi peningkatan risiko kredit inheren.
Hal ini tercermin dalam peningkatan rasio NPL gross dan NPL net di bulan Juni 2021 menjadi
masing-masing 3,3% dan 1,2%, dibandingkan dengan posisi Desember 2020 masing-masing
sebesar 2,9% dan 1,0%, walaupun masih lebih baik dibandingkan posisi Juni 2020 masing-
masing sebesar 3,7% dan 1,8%.
Bank mengalokasikan biaya pencadangan kerugian penurunan nilai untuk mengantisipasi
potensi kerugian akibat penurunan kualitas aset sebesar Rp1,5 triliun atau meningkat 41%
dibanding periode yang sama tahun lalu. Dengan demikian rasio NPL coverage tetap terjaga
baik di kisaran yang cukup konservatif yaitu 218%, lebih tinggi dibandingkan periode yang
sama tahun lalu sebesar 112%. Hal ini sejalan dengan prinsip kehati-hatian yang selalu
diterapkan oleh Bank dalam mengelola risiko kredit.
Pada kuartal II 2021, Bank berhasil membukukan Laba Bersih setelah pajak sebesar Rp.639
miliar atau meningkat secara signifikan 74,3% dibandingkan pada periode yang sama tahun
lalu sebesar Rp.366 miliar.
Posisi likuiditas Bank terjaga kuat yang tercermin pada rasio Loan to Deposit Ratio (LDR)
sebesar 75% pada akhir Juni 2021, turun dibandingkan dengan posisi tahun lalu yang sebesar
81%. Hal ini dikontribusikan antara lain oleh peningkatan simpanan nasabah yang tumbuh
sebesar 25,0% YoY dengan rasio CASA sebesar 52%, menguat dibandingkan posisi
Desember 2020 sebesar 51%. Bank akan terus fokus untuk mempercepat laju pertumbuhan
kredit yang sehat, didukung oleh pertumbuhan dana pihak ketiga secara sustainable dan
efisien. Solusi perbankan digital menjadi kunci sukses Bank dalam mengembangkan skala
bisnis, dengan mengedepankan pengalaman bertransaksi nasabah secara sederhana, cepat
dan andal.
Rasio permodalan Bank yang sangat kuat dengan rasio CAR dan CET-1 sebesar masing-
masing 35,4% dan 26,9%, jauh lebih kuat dari rasio CAR rata-rata industri perbankan di
kisaran 24%, menjadi key enabler bagi Bank untuk mempercepat pertumbuhan bisnis baik
secara organik maupun inorganik. Bank berkomitmen untuk mendukung Pemerintah
Indonesia dalam mendukung pemulihan perekonomian dengan menjalankan fungsi
intermediari secara efektif dan efisien.
Pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas (PUT) IX untuk Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu (HMETD)
PermataBank telah menyelesaikan Penawaran Umum Terbatas (PUT) IX pada tanggal 26 Juli
2021, dimana seluruh jumlah saham kelas B yang ditawarkan kepada pemegang saham Bank
sejumlah 8.138.620.315 lembar saham telah secara penuh dialokasikan sesuai permintaan
pemegang saham dengan harga Rp1.347 per saham. Pelaksanaan PUT IX ini merupakan
kelanjutan dari proses Integrasi antara PermataBank dan Bangkok Bank Indonesia dimana
Bank mengkonversi seluruh Dana Setoran Modal yang diterima sebesar Rp10,8 triliun di
Desember 2020 menjadi modal yang disetorkan sesuai dengan peraturan OJK Pasar Modal
yang berlaku.
Membuat Langkah Positif dalam Digital Banking dan Bisnis Syariah
PermataBank terus berinvestasi dalam teknologi digital yang membangun skala dan
memberikan pertumbuhan bisnis, meningkatkan pengalaman pelanggan, produktivitas, serta
efisiensi. Selama tengah tahun pertama 2021 jumlah total transaksi Bank meningkat 200%
YoY menjadi 937 juta; sebagian besar peningkatan berasal dari penyerapan yang signifikan
di semua kanal digital hingga 351% YoY menjadi 766 juta. Peningkatan transaksi digital ini
mencerminkan kemitraan yang kuat dan efektif dengan pihak ketiga serta dengan banyak
pemain utama dalam ekosistem Bank dan ekonomi digital pada umumnya.
Untuk memperluas jaringan distribusi, baru-baru ini PermataBank bekerja sama dengan
Indomaret menyediakan akses tarik tunai gratis bagi nasabah Bank di lebih dari 18.700 lokasi
Indomaret di seluruh Indonesia. PermataBank akan terus berinvestasi dalam kapabilitas
digital yang terdepan di pasar – PermataAPI, PermataMobile X, PermataNet, Permata-e-
Business, PermataQR, di bidang Ritel, UKM, Wholesale dan Syariah – untuk memenuhi brand
promise PermataBank yakni simple, fast and reliable.
Pada tengah tahun 2021 ini PermataBank Syariah terus meluncurkan jasa dan layanan
inovatifnya. Di bulan Mei lalu, PermataBank Syariah baru saja meluncurkan “The First
Shariah API Solution” untuk Lembaga Keuangan Syariah (LKS) lainnya. Layanan ini dapat
membantu LKS untuk melakukan transfer in & transfer out bagi para nasabahnya dari dan ke
bank lain secara online. Selain itu, PermataBank juga bersama OJK mendukung inisiatif
pemerintah dengan meresmikan Bank Wakaf Mikro di Pondok Pesantren Cipasung,
asikmalaya untuk menyalurkan dana sebesar Rp16 miliar yang ditujukan untuk modal
pendirian, modal kerja dan operasiona (anz)
There are no comments at the moment, do you want to add one?
Write a comment