Akses Ditutup, Anak-Anak Pendamping Pemain Harus Rela Panjat Pagar Pembatas
VIVA SUMSEL.COM – Palembang, Orang tua salah seoarng Player Escort (pendamping pemain) merasa kecewa dengan otoritas pertandingan atau manajemen Sriwijaya FC, pasalnya sang anak harus memanjat pagar ketika hendak meninggalkan lapangan pertandingan. Hal ini bukan sekali atau dua kali terjadi namun sudah berkali-kali sejak enam bulan lalu. Penyebabnya salah satu pagar pembatas di dekat tribun penonton di kunci sehingga mereka harus memanjatnya ketika hendak keluar. Kondisi inilah yang kerap kali dikeluhkan oleh sebagian orang tua Player Escort yang notabene adalah anak-anak.
“Bukan saja mendidik suatu yang tidak terpuji dengan memanjat pagar namun lebih dari itu yakni tindakan itu membahayakan keselamatan sang anak karena bisa saja mereka terjatuh saat memanjat pagar,” ujar salah seorang orang tua Player Escort saat pertandinngan antara Sriwijaya FC vs Persija dalam lanjutan Torabica Soccer Championship 2016 di stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Minggu (23/10).
Seharusnya, kata orang tua player escort yang enggan disebutkan namanya itu pihak penyelenggara pertandingan memperhatikan hal ini, jangan hanya sekedar jasa mereka saja yang dipakai, secara tidak langsung mereka juga ikut andil membuat iklim pertandingan menjadi semarak apalagi adanya player escort juga merupakan ketentuan dari FIFA terkait menjunjung tinggi fair play pertandingan.
“Anak-anak itu kan pemain – pemain bola juga yang berasal dari sekolah sepak bola lokal disini, mestinya stadion ini ramah bagi mereka,” ketusnya
Ia berharap keluhan ini dapat didengarkan dan ditindaklanjuti dimana tidak ada lagi anak-anak yang memanjat pagar, yakni cukup dengan membuka akses bagi pendamping pemain agar dapat melintas dengan mudah. (anz)
There are no comments at the moment, do you want to add one?
Write a comment