Viva Sumsel

 Breaking News
  • Banjir Kepung Muratara, Enam Jembatan Gantung Putus 1 Orang Dilaporkan Hilang   VIVA SUMSEL, MUARATARA – Hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi di wilayah kabupaten Musi Rawas Utara pada selasa (16/04/2024) menyebabkan debit air sungai Rupit dan...
  • Wasit Badut Untungkan Timnas U-23 Qatar VIVA SUMSEL.COM, DOHA  – Kepemimpinan Wasit saat Timna Indonesia U 23 kalah dari Qatar membuka mata pecinta sepak bola. Apakah itu sebabnya Qatar hanya jadi badut saat lawan negara luar Asia?...
  • Siomay Jadi Pangsit Terbaik Dunia 2024 Versi Taste Atlas VIVA SUMSEL.COM – Siomay menduduki peringkat pertama dalam daftar “Top 100 Dumplings in The World” (Top 100 Pangsit di Dunia) versi platform katalog makanan dan minuman di dunia, Taste Atlas....
  • Asyik Berenang, Bocah 5 Tahun Hanyut di Sungai Kikim VIVA SUMSEL.COM, LAHAT– Afifah (5) bocah perempuan warga Desa sukarame Kecamatan Kikim barat Kabupaten Lahat, hanyut dan tenggelam terbawa derasnya arus sungai kikim pada Minggu (14/04/2024) Kepala Kantor Basarnas Palembang...
  • HIKKMA OI Dukung Penuh RD dan MY Maju Pilkada 2024 VIVA SUMSEL.COM, PALEMBANG – Dalam sebuah acara Halal Bi Halal yang diadakan oleh Himpunan Keluarga Kecamatan Muara Kuang Ogan Ilir (HIKKMA OI) di Auditorium Balaputra Dewa, Palembang pada Minggu (14/4/2024),...

Driver Tolak Penurunan Tarif Intensif, Ini Tanggapan Gojek

Driver Tolak Penurunan Tarif Intensif, Ini Tanggapan Gojek
Oktober 04
09:39 2019

VIVA SUMSEL.COM, Palembang – Terkait aksi unjuk rasa Mitra Driver GoCar di Palembang mengenai kebijakan skema insentif, dapat kami sampaikan bahwa insentif adalah bonus tambahan yang diberikan Gojek demi menjaga kualitas layanan. Skema insentif akan selalu menyesuaikan dengan kondisi pasar karena tujuan utama skema insentif adalah untuk mengupayakan titik temu terbaik antara permintaan pelanggan dan ketersedian mitra Gojek.

Head of Regional Corporate Affairs wilayah Sumatera, Teuku Parvinanda mengatakan GOJEK sebagai perusahaan karya anak bangsa memiliki pilar dampak sosial, salah satunya diwujudkan dengan membuka kesempatan bagi para mitra untuk mendapatkan pendapatan tambahan melalui sektor informal.

Pendapatan yang berkesinambungan bagi mitra driver senantiasa menjadi pertimbangan kami dalam mengambil keputusan terkait, termasuk dalam kebijakan penyesuaian insentif.

“Dapat kami informasikan meski dengan adanya penyesuaian insentif, mitra masih bisa mendapatkan penghasilan di atas UMK Kota Palembang. Sehingga perlu kami sampaikan bahwa besaran penyesuaian insentif tidak serta merta mengurangi pendapatan mitra,”ujarnya, Kamis, (3/10).

Ia menambhakan Fokus pihaknya adalah pada kesejahteraan mitra tidak hanya terbatas pada tarif dan insentif. Sejak awal, Gojek telah memiliki ragam inisiatif yang menjadikan mitra driver kami terdepan dalam kualitas pelayanan sehingga terus menjadi pilihan pelanggan.

“Kami mempelopori pelatihan pengembangan skill dan pengetahuan bagi mitra, termasuk pelatihan kewirausahaan khususnya di bidang kuliner untuk memotivasi mitra driver untuk berwirausaha yang nantinya juga bisa menjadi sumber pendapatan tambahan bagi mereka. Hal ini juga sekaligus menjadi wujud komitmen kami dalam mengangkat kesejahteraan mitra driver,”imbuhnya.

Menurutnya, Penyesuaian skema insentif juga kami lakukan agar Gojek dapat terus melakukan berbagai inovasi, perbaikan sistem, standar pelayanan maupun mendorong berbagai program untuk meningkatkan pertumbuhan pengguna.

Hal ini kami lakukan agar Gojek tetap menjadi platform pilihan konsumen sehingga dapat memastikan keberlangsungan pendapatan Mitra kami secara jangka panjang.
Besar harapan kami, mitra dapat menerima kebijakan ini dan bersama-sama dengan GOJEK terus berupaya untuk memberikan pelayanan terbaik.

“Semangat kami dari pertama kali beroperasi di Palembang sampai dengan sekarang masih tetap sama, yaitu agar melalui teknologi yang kami kembangkan seluruh mitra dapat memiliki peluang untuk mendapatkan penghasilan tambahan,”pungkasnya.

Sementara itu, Ribuan massa dari Asosiasi Driver Online (ADO), Persatuan Driver Online Sumsel (PDOS), Organisasi Angkutan Sewa Khusus Indonesia (Oraski) Sumsel serta para driver taksi dan ojek online mandiri atau yang tidak tergabung dalam komunitas, Kamis (3/10/2019) melakukan unjuk rasa di Kantor Gojek Palembang di Jalan Basuki Rahmat Palembang.

Dalam aksi tersebut massa menolak kebijakan PT Gojek Indonesia yang akan menurunkan insentif 50 persen dari total 18 point jasa mengantar penumpang, terhitung sejak 7 Oktober 2019 mendatang.

Pantauan di lapangan, ribuan massa yang mendatangi Kantor Gojek Palembang menutupi ruas Jalan Basuki Rahmat Palembang, terutama yang mengarah ke Simpang Polda Sumsel. Akibatnya, pihak kepolisian terpaksa mengalihkan arus lalulintas guna mengurai kemacetan.

Aksi tersebut juga dikawal ribuan anggota kepolisian, bahkan tampak seluruh Kapolsek yang berada di Kota Palembang juga ikut melakukan pengamanan.

Humas dalam unjuk rasa tersebut, Gunawan mengatakan, massa aksi yang semuanya merupakan driver taksi online selaku mitra dari PT Gojek Palembang turun melakukan aksi demonstrasi menolak kebijakan pemangkasan insentif sebesar 50 persen.

“Selama ini kami driver taksi online menerima insentif Rp 300 ribu jika tarikan kami mencapai 18 point atau 18 trip. Namun dengan adanya kebijakan tersebut, uang insentif setiap mencapai 18 point akan dipotong 50 persen hingga kami menerima Rp 150 ribu. Makanya kami melakukan unjuk rasa ini, sebab kebijakan tersebut memberatkan para driver taksi onlie,” ungkapnya.

Masih dikatakannya, penolakan kebijakan yang dilakukan massa aksi sangat beralasan, karena dengan akan diturunkan insentif tersebut tentunya juga akan mengurangi pendapatan para driver taksi online.

“Selama ini para driver taksi online sulit mencapai 18 point, sebab tidak mudah meraih 18 trip antaran penumpang setiap harinya. Bahkan dalam satu bulan sangat jarang kami mendapatkan poin tersebut. Nah ini malahan, PT Gojek mau menurunkan insentif 18 point menjadi 50 presen makanya kami menolaknya,” terangnya.

Dilanjutkannya, sebelum turun melakukan unjuk rasa pihaknya sudah lebih dulu mengirimkan surat penolakan kebijakan pemotongan insentif tersebut ke PT Gojek Indonesia, namun surat penolakan tersebut dijawab PT Gojek dengan menyatakan tetap akan memberlakukan kebijakan itu.

Baca Juga :   Mantan Kades Bawa 16 Kg Sabu dari Aceh ke Palembang

“Makanya kami para dirver taksi online mendatangi Kantor PT Gojek Palembang ini guna menolak kebijakan tersebut,” tandasnya.

Sementara dalam unjuk rasa, ribuan massa yang menggelar aksi sejak pukul 09.30 WIB, meminta agar perwakilan PT Gojek Palembang keluar menemui para driver taksi online yang menggelar aksi. Bahkan massa berteriak dengan lantang, supaya ada perwakilan yang keluar dari kantor tersebut. Tak lama kemudian, massa yang berteriak langsung ditenangkan oleh Kapolresta Palembang, Kombes Pol Didi Hayamansyah yang turun langsung memimpin pengamanan di lokasi.

Kemudian sekitar pukul 12.00 WIB, David pihak dari PT Gojek Palembang menemui massa aksi. Namun tak banyak kata yang disampaikannya di hadapan massa aksi, karena menurutnya kebijakan yang menjadi tuntutan massa aksi merupakan kebijakan perusahaan di pusat.

“Ini sudah keputusan dari pusat, dan kami meminta waktu 2 minggu terkait tuntutan tersebut,” ujar David sembari kembali berjalan masuk ke dalam Kantor PT Gojek Palembang.

Mendengar hal tersebut membuat massa aksi lansung bersorak dan menyatakan tetap menolak kebijakan pemotongan insentif 50 persen tersebut.

Kemudian sekitar pukul 13.00 WIB, massa aksi membubarkan diri setelah perwakilan massa didampingi Kapolresta Palembang melakukan pertemuan dengan pihak PT Gojek Palembang.
Kapolresta Palembang, Kombes Pol Didi Hayamansyah mengatakan, hasil dari pertemuan yang digelar antara

perwakilan massa aksi dengan pihak PT Gojek Palembang, yakni kedepan kedua belah pihak akan kembali melakukan rapat guna mencari solusi yang terbaik bagi kedua belah pihak.

“Jadi kedepan perwakilan massa aksi dan PT Gojek Palembang akan kembali melakukan rapat guna mencari solusi yang terbaik. Untuk aksi unjuk rasa sendiri berjalan aman sampai aksi demonstrasi selesai dan massa membubarkan diri dengan tertib,” ujar Kapolresta.

Di lokasi yang sama, Kabag Ops Polresta Palembang, Kompol Dodi Indra mengungkapkan, dalam pengamanan unjuk rasa tersebut ada 1.045 personil kepolisian yang dikerahkan.

“Satu ribu lebih personel tersebut merupakan anggota kepolisian dari jajaran Polresta Palembang, Polda Sumsel, Polres Banyuasin, Polres OKI, Polres Ogan Ilir dan Polres Prabumulih. Jadi dalam pengamanan ini kami juga dibantu oleh personel dari Polres tetangga,” tandasnya.

Terpisah, Head of Regional Corporate Affairs wilayah Sumatera PT Gojek, Teuku Parvinanda didampinggi District Operational Manager, David Riston mengatakan, terkait aksi unjuk rasa Mitra Driver GoCar di Palembang mengenai kebijakan skema insentif maka pihaknya akan menyampaikannya ke kantor pusat.

“Dalam mediasi, mitra menyampaikan permintaan mereka dan meminta kami memberikan jawaban sebelum tanggal 7 Oktober. Selama kurun waktu tersebut kami akan menyampaikan aspirasi ini ke kantor pusat, karena kewenangan semua kebijakan Gojek ada di kantor pusat,” tegasnya.

Dijelaskannya, insentif adalah bonus tambahan yang diberikan Gojek demi menjaga kualitas layanan. Skema insentif akan selalu menyesuaikan dengan kondisi pasar karena tujuan utama skema insentif adalah untuk mengupayakan titik temu terbaik antara permintaan pelanggan dan ketersedian mitra Gojek.

Gojek dikatakannya, sebagai perusahaan karya anak bangsa memiliki pilar dampak sosial, salah satunya diwujudkan dengan membuka kesempatan bagi para mitra untuk mendapatkan pendapatan tambahan melalui sektor informal. Pendapatan yang berkesinambungan bagi mitra driver senantiasa menjadi pertimbangan kami dalam mengambil keputusan terkait, termasuk dalam kebijakan penyesuaian insentif.

“Dapat kami informasikan meski dengan adanya penyesuaian insentif, mitra masih bisa mendapatkan penghasilan di atas UMK Kota Palembang. Sehingga perlu kami sampaikan bahwa besaran penyesuaian insentif tidak serta merta mengurangi pendapatan mitra,” ujarnya.

Dilanjutkannya, sebab fokus Gojek yakni kesejahteraan mitra yang tidak hanya terbatas pada tarif dan insentif saja. Karena sejak awal, Gojek telah memiliki ragam inisiatif yang menjadikan mitra driver Gojek terdepan dalam kualitas pelayanan, sehingga terus menjadi pilihan pelanggan.

Dijelaskannya, selain itu Gojek juga telah mempelopori pelatihan pengembangan skill dan pengetahuan bagi mitra, termasuk pelatihan kewirausahaan khususnya di bidang kuliner untuk memotivasi mitra driver untuk berwirausaha yang nantinya juga bisa menjadi sumber pendapatan tambahan bagi mereka. Hal ini juga sekaligus menjadi wujud komitmen Gojek dalam mengangkat kesejahteraan mitra driver.

Penyesuaian skema insentif juga dikatakannya, dilakukan agar Gojek dapat terus melakukan berbagai inovasi, perbaikan sistem, standar pelayanan maupun mendorong berbagai program untuk meningkatkan pertumbuhan pengguna. Hal tersebut dilakukan agar Gojek tetap menjadi platform pilihan konsumen sehingga dapat memastikan keberlangsungan pendapatan Mitra secara jangka panjang.

“Besar harapan kami, mitra dapat menerima kebijakan ini dan bersama-sama dengan Gojek terus berupaya untuk memberikan pelayanan terbaik. Semangat kami dari pertama kali beroperasi di Palembang sampai dengan sekarang masih tetap sama, yaitu agar melalui teknologi yang kami kembangkan seluruh mitra dapat memiliki peluang untuk mendapatkan penghasilan tambahan,” tandasnya. (anz)



About Author

redaksi Viva Sumsel

redaksi Viva Sumsel

Related Articles

0 Comments

No Comments Yet!

There are no comments at the moment, do you want to add one?

Write a comment

Only registered users can comment.

Email Subcribers

Loading

MEDIA PATHNER

Banner Partnership

BANNER PARTNERSHIP

Idul fitri 1445 h

Kalender

Banner PARTNERSHIP

Karir Pad Widget