Viva Sumsel

 Breaking News

Prabumulih Ajukan PSBB Kepada Gubernur dan Menkes

Prabumulih Ajukan PSBB Kepada Gubernur dan Menkes
April 28
08:17 2020

VIVA SUMSEL.COM, Prabumulih –  PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) wilayah Kota Prabumulih yang saat ini masih dalam pembahasan Pihak Pemerintah Kota,  Walikota Prabumulih Ir. H. Ridho Yahya MM, menjelaskan, bahwasanya permasalahan PSBB yang dibahas saat ini merupakan bentuk usulan pemerintah Kota Prabumulih ke  Gubernur dan akan dilanjutkan ke Menteri Kesehatan, bukan pembahasan masalah penerapannya.

Hal ini disampaikan H. Ridho Yahya kepada sejumlah awak media usai ia melaksanakan rapat pembahasan PSBB yang dilangsungkan diruang rapat lantai satu kantor Pemerintah Kota pada hari Senin, (27/04/2020)

Disampaikannya, hasil rapat tersebut mayoritas Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) setuju atas usulan yang diajukan dan  dalam waktu dekat pihaknya akan mengajukan surat kepada Gubernur Sumatera Selatan dan ke Menteri Kesehatan.

Jangan sampai salah masyarakat, PSBB ini bentuk usulan kita, terang Ridho,  usulan ke bapak Gubernur, ke Menteri Kesehatan, artinya ini bukan penerapan PSBB tapi persetujuan pengusulan PSBB untuk diusulkan ke Gubernur atau ke Menteri Kesehatan, penerapannya setuju tidak setuju itu tergantung dari menteri kesehatan melihat materi materi yang diusulkan,

“Nah, kan ada syarat-syaratnya, kita lengkapi syarat-syaratnya,  jadi kita usulkan, sudah masuk belum, layak belum Prabumulih untuk dijadikan adanya PSBB tersebut, jadi bukan berarti sudah sah,”jelas Ridho.

Jadi bukan pemberlakuan PSBB, terang Ridho,” rapat hari ini diusulkannya pengusulan kita disetujui tidak oleh kawan-kawan Forkompinda usulan terhadap seandainya Prabumulih menerapkan dari pada PSBB,”terang Ridho.

Lebih jauh H. Ridho mengungkapkan  disetujui ataupun tidak PSBB nantinya,” intinya tujuan kita menjaga virus corona jangan sampai meluas,”ucap Ridho.

Ditambahkannya, seandainya PSBB diterapkan, artinya perlakuan terhadap pembatasan sosial harus benar-benar secara disiplin dilakukan,” misalnya berkumpul itu tidak boleh, masker itu harus dipakai, penumpang kendaraan roda empat tidak boleh lebih dari tiga orang,”ujarnya.

Menurut Ridho,  alasan mendisiplinkan di Prabumulih sudah tepat karena masyarakat tidak boleh keluar rumah, untuk sembako sudah disiapkan, masyarakat tidak ada masker, masker sudah di berikan,” Jadi rasanya menurut saya, Prabumulih seandainya PSBB itu diberlakukan, sudah mapan khususnya untuk kebutuhan masyarakat kebutuhan di rumahnya masing-masing,” jelas Ridho mengakhiri penyampaiannya. (jamaluddin)



About Author

redaksi Viva Sumsel

redaksi Viva Sumsel

Related Articles

0 Comments

No Comments Yet!

There are no comments at the moment, do you want to add one?

Write a comment

Only registered users can comment.

Email Subcribers

Loading

MEDIA PATHNER

Banner Partnership

BANNER PARTNERSHIP

Idul fitri 1445 h

Kalender

April 2020
S S R K J S M
« Mar   Mei »
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
27282930  

Banner PARTNERSHIP

Karir Pad Widget