Viva Sumsel

Viva Sumsel.com – Palembang, Demi menyambut hari ulang tahun (HUT) Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang ke-71, TNI Angkatan Udara (AU) Palembang gelar lomba tari kreasi tingkat sekolah dasar (SD) dan lomba baca puisi tingkat sekolah menengah atas (SMA) se-Sumatera Selatan (Sumsel). Dari pantauan di lapangan, puluhan peserta ramaikan pagelaran lomba yang di adakan oleh TNI AU kota Palembang di Gedung Bima Sakti jalan Talan Betutu Palembang, Kamis (8/9).

Ketua penyelenggara lomba sekaligus Kapten Kesehatan TNI AU Palembang, Aap mengatakan, ini adalah kegiatan lomba seni pertama yang pihaknya lakukan dari arahan TNI Pusat. Kegiatan ini ditujukan untuk menggali lagi potensi seni dan budaya anak-anak generasi penerus, karena sampai saat ini di lingkungan TNI merasa prihatin akibat seni dan kebudayaan asli mulai tergerus oleh kajuan zaman.

“Wacana kedepannya mudah-mudahan kegiatan tersebut akan berlanjut dan dalam peringatan Hut TNI akan terus diselenggarakan. Biasanya, perayaannya hanya berupa kegiatan olahraga umum dan militer, dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat membangkitkan semangat berbudaya,” jelas dia disela acara, Kamis (8/9).

Untuk puisinya, peserta wajib mengarang sendiri dengan tema perjuangan. Sedangkan untuk pagelaran seni tari juga dituntun tari kreasi bernuansa budaya. Yang kita targetkan adalah dapat merekrut banyak peserta. Namun karena keterbatasan waktu yang diberikan oleh TNI Pusat hanya 5 hari, maka dari 100 undangan yang disebar ditiap tingkat jenjang pendidikan se-Sumsel hanya sebagian kecil yang bisa ikut berpartisipasi.

“Berhubung keterbatasan waktu, yang mengikuti kegiatan baca puisi hanya 30an peserta dari berbagai sekolah,” terangnya.

Untuk tim juri ada dari TVRI, PGRI dan Dispora, masing-masig tiap juri ada 2 dari tiap perwakilannya. Juaranya akan dikirim sebagai perwakilan untuk nasional di Jakarta saat perayaan Hut TNI pada 5 Oktober mendatang.

“Kita seleksi dulu dari kegiatan ini, nanti akan kita kirim rekaman penampilan mereka ke dalam bentuk kaset atau CD ke pihak TNI pusat untuk dinilai, jika lolos seleksi maka mereka akan dikirim untuk mengadu kemampuannya disana,” tuturnya.

Salah satu tim juri dari PGRI, Ario Septa Pratama mengatakan, yang kita nilai untuk seni tari yaitu wiraga, wirama, wirasa dan kreatifitas koreografi. Sedangkan untuk penilaian lomna baca puisi lebih ditekankan kepada ekspresi, mimik dan intonasinya.

“Penilaiannya sangat selektif, karena yang mengikutinya rata-rata sudah berpengalaman semua. Jadi cukup alot untuk kami melakukan penilaian,” jelasnya.

Selain itu, salah satu peserta lomba baca puisi dari SMAN 21 Palembang, Dea Marthamilenia menuturkan, jika ia sudah sering mengikuti lomba seni dan budaya seperti ini sejak dia masih menyenyam bangku SD.

“Saya pernah juara 1 baca puisi tingkat SMP se-kota Palembang tahun 2015 lalu. Saat SD pernah ikut mengarang puisi se-Sumsel di tahun 2013. Dan mewakili kabupaten Banyuasin dilomba bercerita tingkat provinsi dan berhasil meraih juara 1 tahun di tahun 2012. Saya optimis untuk menang, meski banyak saingan yang juga berpengalaman dan cukup baik. Rahasia agar saya tidak terlalu gugup yaitu harus memiliki mental juara,” cerita dia.(jak).