Sumsel Masih Minim Sub Penyalur BBM
VIVA SUMSEL.COM, Palembang – Anggota Komisi VII DPR RI, Nazaruddin Kiemas mengatakan, Sesuai dengan Undang-undang 22 tahun 2001, bahwa percepatan penerapan implementasi harga BBM di wilayah NKRI harus satu harga, seperti di kabupaten Banyuasin dan Muratara.
“Bagi yang belum mengikuti undang-undang tersebut, kedepan kita akan perjuangkan pembangunan sub penyalur di daerah lain. Karena program ini harus berjalan dengan baik, dan secepatnya akan direkomendasikan program sub penyalur, seperti di daerah yang sulit memproleh BMM karena jauh SPBU, ” katanya saat mengikuti sosialisasi implementasi yang dilaksanakan BPH Migas, Rabu (12/12/2018).
Sementara, Ir Ahmad Rizal selaku dari pihak BPH Migas menilai, Saat ini pihaknya mencari 700 ribu barel sumber minyak baru dalam sehari, karena untuk kebutuhan rakyat Indonesia membutuhkan 1,7 juta barel minyak dalam sehari. Ini bertujuan agar rakyat di Indonesia bisa adil mendapatkan pasokan BBM.
“Pada tahun 2016 ada PP SDM nomor 16 tentang BBM satu harga, BPH migas membuat penyalur di daerah yang sulit dijangkau. Selama 2 tahun ini baru membuat 130 penyalur di NKRI. Sedangkan di Sumsel baru dapat 2, yaitu satu dinimbung Muratara dan Banyuasin,” katanya.
Ia menerangkan bahwa Sub penyalur itu bisa perorangan atau badan usaha.
“Untuk menjadi sub penyalur, syaratnya harus 10 km dari SPBU, Biaya yang dikaluarkan menjadi sub penyalur sekitar Rp 60 juta. Dengan perhitungan estimasi 1,5 tahun bisa balik modal. Kita upayakan sub penyalur di Sumsel lebih banyak lagi, ” bebernya.
Hal senada dikatakan oleh, Kepala Dinas ESDM Provinsi Sumsel Robert Heri, Bahwa provinsi Sumsel banyak wilayah perairan dan perbatasan, sedangkan kondisi daerah tersebut sangat jauh dari kota dan pusat ekonomi, Sehingga terjadi kelangkaan BBM dengan harga mahal.
“Kelangkaan harga sama seperti di kota, seperti di perairan harganya bisa mencapai 4 kali lipat, Dengan adanya program sub penyalur ini, saya harap masyarakat bisa menikmati BBM satu harga,” ungkapnya.
Selain di kabupaten Muratara dan Banyuasin, Robert juga akan mengusulkan penambahan sub penyalur. Misalnya di Muba, Banyuasin, OKI dan Ogan Ilir (OI).
“Kita usulkan sebanyak banyaknya sub penyalur ini untuk bisa menikmati BMM satu harga, ” pungkasnya.(anz).
There are no comments at the moment, do you want to add one?
Write a comment