Tarif Tol Palindra Dinilai Mahal, Warga Lebih Pilih Jalan Umum
VIVA SUMSEL.COM, Palembang – Memasuki lima bulan sejak diberlakukan tarif resmi, tidak terjadi peningkatan volume kendaraan yang signifikan di sepanjang ruas Jalan Tol Palembang-Indralaya (Palindra) sepanjang 22 kilometer (Km).
Bahkan, dari pantauan di lapangan, para pengemudi pun lebih memilih melintasi jalan umum ketimbang masuk gerbang tol. Tingginya tarif yang dikenakan untuk setiap kendaraan menjadi alasan utama mereka melintasi jalan umum.
Untuk jenis kendaraan pribadi atau golongan satu, dalam satu kali melintas di jalan tol tarif resmi dikenakan Rp 20 ribu. Nominal tersebut, tentu dirasa cukup berat khususnya bagi pengendara yang biasa pulang pergi Palembang – Indralaya.
“Satu hari saja melintas sudah Rp 40 ribu. Tentu cukup berat buat kami. Oleh sebab itu, saya lebih memilih melintasi jalan umum seperti biasa,” ucap Pebriyanti, seorang pengendara yang biasa pulang pergi ke arah Indralaya.
Tidak terjadinya peningkatan kendaraan juga diakui oleh Kepala Operasional Tol Palindra, Darwan Edison. Berdasarkan data dari pihaknya untuk kendaraan angkutan barang, ekspedisi, non golongan 1 tidak ada peningkatan.
“Kendaraan melintas tetap 25 persen yang diukur dari persentase LHR atau lalu-lintas harian rata-rata,” ucap Darwan saat dihubungi, Selasa (12/2).
Begitu juga, lanjut Darwan, untuk kendaraan pribadi atau golongan 75 persen, non golongan 1, 25 persen. “Tidak ada peningkatan, stabil saja,” sebutnya.
Darwan menambahkan, bila dihitung secara keseluruhan sejak mulai diberlakukannya tarif resmi pada 2018 lalu sampai dengan sekarang LHR kendaraan mencapai angka 10 ribu kendaraan yang melintas. (anz)
There are no comments at the moment, do you want to add one?
Write a comment