Viva Sumsel

 Breaking News
  • Kloter Pertama Embarkasi Palembang Berangkat 12 Mei 2024 VIVA SUMSEL.COM, PALEMBANG – Embarkasi Palembang tahun ini akan memberangkatkan 8.506 jemaah haji. Kloter pertama akan masuk asrama haji pada 11 Mei 2024 dan diberangkatkan menuju Madinah pada keesokan harinya...
  • Indosat dan Mastercard Umumkan Kemitraan Cybersecurity Center of Excellence VIVA SUMSEL.COM, JAKARTA – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat or IOH) dan Mastercard hari ini menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk berkolaborasi dalam menjaga ekonomi digital Indonesia melalui peresmian Indosat-Mastercard Cybersecurity Center...
  • Tren Positif, Timnas Indonesia U-23 Gebuk Australia 1-0 VIVA SUMSEL.COM, DOHA – Indonesia meraih kemenangan pertamanya di Piala Asia U 23 2013 Garuda Muda membungkam Australia 1-0 lewat gol Komang Teguh. Indonesia menghadapi Australia di Abdullah bin Khalifa...
  • Polda Sumsel Musnahkan Ribuan Gram Sabu dan 183 Butir Ekstasi VIVA SUMSEL.COM, PALEMBANG – Direktorat reserse narkoba Polda Sumater Selatan musnahkan barang bukti narkoba hasil ungkap kasus sebelum lebaran. Narkoba yang dimusnakan dari delapan laporan polisi dengan 13 tersangka ungkap...
  • PPDB Harus Jauh dari Pungli VIVA SUMSEL.COM, PALEMBANG – Kepala Dinas pendidikan Provinsi Sumatera Selatan H. Teddy Meilwansyah, S.STP, M.M., M.Pd. melalui PLH Drs H Sutoko MSi., mengatakan mengenai substansi PPDB serta dasar hukum yang...

Tirta Bantah Pernyataan Pj Walikota, Sanggup Diperdengarkan Rekaman Telkomsel

Tirta Bantah Pernyataan Pj Walikota, Sanggup Diperdengarkan Rekaman Telkomsel
Juni 14
17:39 2018

VIVA SUMSEL.COM, Prabumulih – Pekerja Harian Lepas (PHL) sopir Mobil pengantar jenazah, Tirta membantah keras pernyataan Pj Walikota Prabumulih di salah satu media online yang menyatakan dirinya tidak bersedia mengantar jenazah warga, Rabu (13/6) karena almarhum atau keluarganya tidak mendukung Pasangan calon (Paslon).

Saat dihubungi melalui ponselnya,  Kamis (14/6) Tirta menceritakan, sepulang mengantar jenazah ke Tanjung Raman dirinya dihubungi Dedi sopir mobil jenazah lain via telpon memintanya mengantar minuman mineral ke rumah duka di Karang Raja III,  oleh karena ada petugas lain yang khusus mengantar air mineral dirinya meminta dikoordinasikan dulu dengan petugas tersebut biar tidak salah pengertian.

Tirta menambahkan, tidak lama berselang ponsel Dedi kembali menelponnya menanyakan kunci mobil jenazah yang biasa digunakannya dan dijawab ada di starter mobil, kemudian terdengar suara “Kamu bicara dengan siapa ? kamu saya pecat,”

“Ketika Dedi menelpon untuk kedua kalinya saya tidak menyangka jika yang berbicara adalah Pj Walikota Richard Cahyadi yang tanpa penjelasan apapun sebelumnya langsung memecat saya, apalagi menurut berita saya dipecat karena membeda – bedakan pelayanan terhadap ahli musibah,” tambahnya.

Ditegaskan Tirta,  tidak benar jika dirinya membeda-bedakan pelayanan mengantar jenazah dengan alasan yang sifatnya politik,  terlebih lagi dikarenakan almarhum semasa hidup atau keluarga yang ditinggalkan bukan pendukung Paslon seperti pernyataan Pj Richard Cahyadi di salah satu media online.

“Bahkan saya sanggup diperdengarkan rekaman dari telkomsel untuk membuktikan bahwa saya tidak pernah berbicara ditelpon sebagaimana yang dituduhkan Pj Richard Cahyadi, sudah lebih dari 5 tahun bertugas mengantar jenazah dan saya tidak pernah menolak bahkan untuk jenazah non Muslim sekalipun,” tegasnya.

Tokoh Pemuda yang juga Ketua Relawan Demokrasi (Reaksi), Riko Hendriansyah, ST saat dimintai komentarnya menyayangkan putusan Pj Richard Cahyadi yang melakukan pemecatan terhadap PHL hanya dengan melalui sambungan telephone tanpa proses klarifikasi sebelumnya.

“Meskipun hanya sebagai Pekerja,  PHL adalah juga manusia yang harus diperlakukan secara manusiawi, PHL juga punya tanggung jawab terhadap anak, istri dan keluarganya yang harus diberi nafkah,  setidaknya dengan memecat PHL tersebut Pj Richard Cahyadi telah menambah deretan pengangguran di Prabumulih,” ujarnya.

Riko Hendriansyah menilai, seorang pemimpin idealnya mengambil sebuah keputusan dengan pertimbangan yang matang, pemecatan terhadap PHL seyogyanya dilakukan setelah diberikan peringatan tertulis dan teguran keras dengan arahan, jika memang masih membandel barulah dilakukan pemutusan hubungan kerja.

“Tidak semestinya seorang Pemimpin apalagi lulusan Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) melakukan pemecatan hanya dengan melalui ponsel, tindakan tersebut sangat arogan dan semena-mena,” nilainya.

Sebagaimana dikutip dari media online kabarakyatsumsel.com, Pj Walikota Prabumulih memecat salah satu PHL sopir pengantar jenazah lantaran menolak mengatar jenazah warga Jalan Gotong Royong RT 07 RW 03 Karang Raja III, Kecamatan Prabumulih Timur.

Disebutkan bahwa Tirta menolak mengantarkan jenazah Hj. Marsimah karena bukan pendukung salah satu pasangan calon tunggal Pemilihan Walikota Prabumulih. (anz)



About Author

redaksi Viva Sumsel

redaksi Viva Sumsel

Related Articles

0 Comments

No Comments Yet!

There are no comments at the moment, do you want to add one?

Write a comment

Only registered users can comment.

Email Subcribers

Loading

MEDIA PATHNER

Banner Partnership

BANNER PARTNERSHIP

Idul fitri 1445 h

Kalender

Juni 2018
S S R K J S M
« Mei   Jul »
 123
45678910
11121314151617
18192021222324
252627282930  

Banner PARTNERSHIP

Karir Pad Widget