Viva Sumsel

“Inovasi Augmented Reality untuk mempelajari serta mengenal tentang Hardware Komputer seperti keyboard, mouse, monitor, RAM dan lainnya,” jelas Manajer Inovasi dan Kekayaan Intelektual UBD, Novrianda Dasmen, S.T., M.Kom.

Novrianda menjelaskan, AR untuk pengenalan hardware komputer yang diterapkan ini menggabungkan dua metode AR, yaitu metode marker based dan metode markerless.

Sementara itu, Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Bina Darma (UBD), Repiliya, mengatakan hasil ini merupakan masukan dari dosen pembimbingnya.

“Penggabungan metode ini untuk memahami masing-masing kelebihan dan kekurangan dari kedua metode ini,” ujar Repiliya.

Adapun metode marker based harus menggunakan scan marker sesuai dengan marker yang tersimpan pada database sehingga apabila marker yang di-scan salah, maka animasi 3D tidak bisa ditampilkan.

Akan tetapi pada metode markerless, animasi 3D bisa ditampilkan tanpa harus scan marker sesuai dengan yang tersimpan di database, artinya metode markerless dapat berfungsi tanpa adanya marker.

Inovasi yang dihasilkan oleh mahasiswa Teknik Informatika ini merupakan salah satu bentuk hasil dari perkuliahan, yang mana pada kurikulum Program Studi Teknik Informatika, yakni memiliki mata kuliah Augmented & Virtual Reality.

Dengan terdatanya inovasi-inovasi pada Direktorat Inovasi dan Inkubator Bisnis (DIIB) UBD, maka dapat dijadikan referensi untuk pengembangan inovasi terbaru sesuai dengan kebutuhan industri. (anz)