Viva Sumsel

VIVA SUMSEL.COM, Palembang – Sejumlah Juru Parkir (Jukir) lama merasa tidak terima dengan sistem parkir online yang diterapkan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Palembang di jalan Kolonel Atmo maupun jalan Rustam Efendi Palembang, ketidakpuasan para jukir lama ini ditunjukan dengan menggelar aksi demo, Senin, (17/7).

Beberapa jukir online ada yang diancam dan diintimidasi, pihak PT. Tekno Optima Perkasa selaku pengelola parkir online di Palembang pun terpaksa mengambil keputusan untuk memberhentikan sementara aktivitas dilapangan mengingat keselamatan jukir online dalam keadaan bahaya.

Direktur Utama PT. Tekno Optima Perkasa Muhammad Adriansyah menengarai penolakan dari jukir lama ini akibat tidak terakomodirnya syarat dan ketentuan yang diminta mereka.

Meskipun sebelumnya telah diadakan pertemuan namun akhirnya tidak menemui kata sepakat, jukir lama meminta gaji yang cukup tinggi hingga mencapai Rp 2,5 juta perbulan. Akhirnya hanya ada beberap jukir lama yang bersedia dipekerjakan ditambah jukir yang direkut melalui hasil seleksi perusahaan

“Gaji yang mereka tuntut cukup tinggi, ini tentu saja memberatkan perusahaan belum lagi kita juga harus memikirkan tunjangan mereka selain dari gaji pokok tadi,” ucapnya. Selasa (18/7).

Dikatakan, pihaknya hanya mampu memberikan gaji sebesar Rp 1,6 Juta, gaji sebesar inilah yang ditolak mereka.

Ardiansyah menambahkan pihaknya tetap membuka ruang bagi jukir lama untuk bergabung asalkan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, terkait penolakan sejumlah jukir lama juga telah disampaikan kepada Pemkot Palembang.

“Polemik ini telah disampaikan kepada Walikota, dan dalam waktu dekat ini segera digelar rapat guna mencari solusinya,” tandas Ardiansyah. (anz).