Mahasiswa UIN Raden Fatah Resah Parkir Liar Kampus
Viva Sumsel.com – Palembang, Akhir-akhir ini mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang diresahkan dengan merambahnya juru pakir liar di kampus mereka. Bahkan aksi pakir liar ini semakin menjadi-jadi saat penerimaan mahasiswa baru tahun 2016.
Kabar tidak mengenakan ini akhirnya sampai juga kepada Rektor UIN Raden Fatah Palembang Prof. Sirozi. Menurut pengakuannya pihak kampus tidak pernah sekalipun melakukan penerapan iuran parkir kepada Mahasiswa dan yang terjadi hari ini dapat dikatakan parker liar.
“Semua tempat di lingkungan UIN saat ini tidak ada pungutan apapun (gratis), bahkan pihaknya telah melakukan koordinasi bersama pihak Bintara bahwa parkir di lingkungan UIN ini tidak dipungut uang parkir. Jika mahasiswa diminta untuk membayar parkir, jangan mau membayar, karena Universitas tidak pernah menerapkan untuk membayar iuran parkir, jika mereka (oknum pungli) memaksa bayar tolong laporkan kesaya!, Laporkan pada pihak Rektorat, melalui wakil rektor 2. Sebab yang bertanggung jawab atas perparkiran dan keamanan adalah warek2,” tegas Sirozi di ruang kerjanya, Rabu (10/08).
Beredar isu dikalangan kampus juru parkir liar disitu mendapat izin dari orang dalam UIN Raden Fatah sendiri namun Sirozi membatah keras dugaan tersebut. Sirozi menegaskan tidal ada satupun orang dalam yang terlibat.
Ia menerangkan memang persoalan parkir ini sudah seharusnya ditindak lanjuti jika tidak akan menjadi problema dikemudian hari. Saat ini kata dia bagaimana menerapkan sistem yang tepat untuk parkir di UIN ini sendiri. Masalahnya, jika pihaknya menggunakan jasa tukang parkir yang profesional kita harus memikirkan angggarannya.
“Yang pasti, saat ini kita memiliki 8 orang tukang parkir, yang disebar diberbagai titik. Meski dari segi personel belum begitu berpengalaman,” bebernya.
Memang ada rencana untuk kerjasama dengan pihak ketiga. Orang nomor satu di UIN yang juga merangkap sebagai dewan pendidikan Sumsel ini sangat Ingin sekali melibatkan hal ini pada perusahaan parkir yang profesional. Tapi ya tentu ada dananya, sementara kita belum dapat memastikan jika hal ini berlakukan, maka mahasiswa kita akan siap. Meski di sebahian kampus lain sudah ada yang menerapkannya. Ungkapnya.
“Jika sistem parkir yang dilakukan dengan sistem berbayar, maka harus ada jaminan bahwa kendaraan itu aman. Jika ada kehilangan situkang parkir atau pengelola parkir harus ada ganti ruginya,” pungkasnya. (ize)
There are no comments at the moment, do you want to add one?
Write a comment