Ikatan Wanita Perhubungan Sumsel Serahkan Bantuan Ke Lapas Anak Pakjo
Viva Sumsel.com, Palembang, Sebanyak 128 pelajar di lembaga khusus pembinaan anak (LPKA) kelas 1 Pakjo Palembang, berkesempatan bertemu dan mendapat bantuan dari ikatan wanita perhubungan provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Kamis (15/9).
Kunjungan ini adalah yang pertama kali dilakukan oleh ikatan wanita perhubungan provinsi Sumsel ke LPKA pakjo. Kunjungan ini dalam rangka memperingati hari perhubungan nasional dan memberikan sejumlah bantuan kepada pihak LPKA untuk memenuhi beberapa sarana dan prasarana pendukung untuk kenyamanan penghuni LPKA untuk belajar.
Dari pantauan dilapangan, beberapa bantuan yang diberikan antara lain, kipas angin untuk ruang belajar dan buku tulis serta buku bacaan. Puluhan anggota ikatan wanita perhubungan provinsi ini disambut hangat oleh tim nasyid dari LPKA.
Kasi Pembinaan LPKA kelas 1 Pakjo Palembang, Ahmad Fuad mengatakan, kedatangan mereka memberikan ini adalah yang pertama kalinya sembari memberikan bebrapa bantuan, seperti kipas angin untuk di kelas belajar. Ada sikitar 80an tamu darma wanita yang hadir disini (LPKA) dalam rangkaian acara memperingati hari perhubungan nasional.
“Kedepan, kita berharap tidak hanya dinas perhubungan, semua stake holder juga bisa memberikan sumbangsinya untuk anak-anak ini. Karena perubahan lapas anak ke LPKA semuanya berubah, bahkan dari strukturnya, dimana saat ini 80-90 persen kami tekankan untuk pembinaan sedangkan lapas dulu kalau dulu 60 persen untuk pengamanan,” jelas Fuad.
Saat ini ada 164 anak yang dibina oleh LPKA, 128 diantaranya adalah pelajar dari tingkat sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA). Untuk pengajarnya sendiri itu dari sekolah terdekat di lingkungan LPKA. Jadi, guru-guru dari sekolah terkait datang setiap hari untuk memberikan pelajaran seperti pembelajaran di sekolah pada umumnya. “Harapannya, mereka dapat tumbuh dengan pendidikan yang sama dengan anak sekolah pada umumnya. Bahkan disini mereka pun tetap berkarya, sampai ada yang membuat komik dan beberapa kerajinan lainnya dari limbah dan bahan yang tidak terpakai. Semoga ini dapat menjadi bekal untuk mereka ketika mereka kembali ke kehidupan di luar LPKA,” harapnya.
Senada, ketua ikatan wanita perhubungan provinsi Sumsel, Renny Nasrun menambahkan, seperti tahun kemarin, program ini dalam rangka memeriahkan hari perhubungan nasional yang puncaknya pada tanggal 19 September 2016 nanti.
“Biasanya, kami mengunjungi panti asuhan. Ini kalli pertama kami mengunjungi LPKA, awalnya ekspektasi kami mengenai LPKA itu bernuansa seram. Tapi setelah kami melihat langsung, suasana kekeluargaan disini sangat kental. Bahkan, lingkungannya pun disulap seperti taman kota dan café,” beber Renny setelah bercengkerama dengan penghuni LPKA.
Tujuannya, lanjutnya, kita ingin melihat langsung kondisi anak-anak yang dibina di LPKA. Jadi bisa kita pastikan bahwa mereka mendapat pembinaan yang layak, tidak seperti paradigma sebelumnya yang terkesan menyeramkan dan otoriter.
“Masyarakat nantinya harus bisa menerima mereka sekembalinya mereka dari LPKA, jangan sampai ada pihak yang mengucilkan mereka. Kami ingin ibu-ibu ini maupun orangtua lainnya dapat memahami anaknya sehingga tidak melenceng dari tujuan pendidikan maupun pergaulan. Kita wajib membantu mereka dengan cara masing-masing, semoga kedepannya mereka menjadi insan yang produktif,” pungkasnya. (jak)
There are no comments at the moment, do you want to add one?
Write a comment