Viva Sumsel

VIVA SUMSEL.COM – Palembang,Rapat pembahasan hasil laporan Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota Palembang masih diwarnai dengan rapot merah. Dua Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan capaian hasil parkir tidak memehuni target yang ingin dicapai.

Menurut Walikota Palembang H. Harnojoyo, retribusi merupakan kewajiban masyarakat yang harus dibayarkan kepada Pemerintah. Untuk tahun ini, realisasi penerimaan dari Rp 106,58 miliar baru tercapai sebesar Rp 60 miliar atau jika dipersentasekan, pencapaiannya hanya 56,44 persen.

“Ini jelas mempengaruhi Struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Kedepan harus diperbaiki lagi kinerja, “jangan buntu banyak gaya” tegas Harnojoyo saat Rakor PAD keII Tahun 2016, Kamis (22/12/2016).

Harnojoyo soal tidak tercapainya retribusi yang selalu tidak tercapai, Diantaranya retribusi IMB. Ditargetkan mencapai Rp 65 miliar, namun hanya terealisasi sebesar Rp 32,4 miliar atau 49,88 persen.

“Nanti kita pertanyakan, kenapa IMB tidak tercapai. Ini dipastikan sangat mempengaruhi, apalagi Palembang saat ini banyak pembangunan. Saya harus memacu kembali instansi ini,” tegasnya lagi.

Selain itu, retribusi parkir pun menjadi sorotan. Dari target sebesar Rp 12,1 miliar, hanya terealisasi sebesar Rp 6,3 miliar atau 52,08 persen.

“Tempat Parki luas di Kota Palembang, tapi targetnya masih saja tidak tercapai. Jadi jangan dianggap sepele,” kesalnya.

Tidak hanya bagian retribusi saja yang membuatnya kesal kali ini. Hal yang sama juga dirasakan pada realisasi penerimaan hasil pengelolaan kekayaan yang dipisahkan.

Wako mengatakan, tahun ini PD. Pasar Palembang Jaya diproyeksi Rp 2,5 miliar, namun hanya tercapai Rp 277 juta atau 11,08 persen. Selain itu, hingga kini realisasi capaian PT. SP2J nihil dari target Rp 450 juta.

Pihaknya mengharapkan, dengan waktu yang tersisa, pihak terkait segera menyerahkan dan menyetorkan pendapatan kepada kas daerah.

“Saya akan evaluasi BUMD. Bagaimana mau maju jika PAD yang disepakati tidak tercapai,” kesalnya lagi. (Ize)