Harga Cabe Kian Pedas, Disperindag Gelar Operasi Pasar
VIVA SUMSEL.COM – Palembang, Meroketnya harga cabe belakangan ini membuat Dinas Perdagangan Sumatera Selatan (Sumsel) mengambil langkah-langkah yang diperlukan. Salah satunya adalah menyeimbangkan harga dengan cara melakukan operasi pasar.
Kepala Dinas Perdagangan Sumsel, Permana mengatakan Disperindag Sumsel segera melakukan operasi pasar guna menyikapi situasi harga cabe yang kian tinggi. Operasi pasar akan dilakukan pada mulai Jumat, (13/12017) hingga dua hari kedepan.
Permana mengungkapkan, terjadinya lonjakan harga cabe disebabkan karena pasokan pada saat ini tengah berkurang sehinggs berakibat pada kenaikan harga. Sebagaimana diketahui kata Permana pasaokan komoditas cabe di Sumsel berasal dari Pulau Jawa dan Kabupaten/kota di Sumsel.
Turunnya pasokan cabe tersebut. Permana menjelaskan adanya perbedaan harga yang cukup tinggi antara di pulau Jawa dengan di Provinsi Sumsel, sehingga membuat pasokan cabe dari pula Jawa jadi berkurang.
“Harga cabe di Jawa lebih tinggi Rp 140 Ribu per kilogram, inilah yang membuat pasokan ke Sumsel berkurang sebab penjual lebih memprioritaskan menjual di pulau Jawa,” terang Permana, Kamis, (12/1)
Beberapa waktu lalu pihaknya telah melakukan inspeksi mendadak kesejumlah pasar tradisional di Palembang dan hasilnya didapati ada perbedaan yang mencolok antara satu pasar dengan pasar lainnya seperti di pasar Jakabaraing dimana disitu harga cabe dijual Rp 58 ribu/kilo namun berbeda jika di pasar Cinde dan pasar 16 ilir yang mencapai Rp 82 ribu/kilo.
“Perbedaan harga cukup tinggi padahal jaraknya antara pasar-pasar tersebut cuma beberapa kilometer saja,” imbuhnya.
Nah terkait operasi pasar yang nantinya besok dilakukan, Disperindag akan melepas cabe 5 ton per hari kepada pembeli dengan kentetuan hanya melayani pembelian dalam paket keci saja atau diperbolehkan paling banyak 1 kilogram saja dengan harga Rp 60 ribu hingga 63 ribu perkilogramnya.
Ia menerangkan kebebutuhan cabe di Kota Palembang sekitar 25 ton per hari. Namun kini pasokan tersebut tidak mencapai angka itu, komposisi pasokannya sendiri ialah 10 ton dari pulau Jawa sedangkan sisanya dipasok dari Musirawas, Banyuasin dan Pagaralam. (anz)
There are no comments at the moment, do you want to add one?
Write a comment