Ormas Islam Se-Sumsel Minta Logo Pada Uang Rupiah Baru Emisi 2016 Dievaluasi
VIVA SUMSEL.COM, Palembang – Ormas islam se Sumsel mempertanyakan logo pada uang baru emisi 2016 yang dianggap mirip dengan logo palu arit. Logo ini dinilai mirip logo organisasi terlarang dan meresahkan warga, hampir semua perwakilan ormas islam menyatakan ketidaksetujuannya terhadap logo dan meminta pemerintah melalui Bank Indonesia merubah logo ini.
“FUI ingin mengetahui siapa yang mendesain logo ini, siapa orangnya, tentu ada orangnya, logo itu bukan mesin yang menciptakannya namun terlebih dahulu didesain dan FUI ingin tahun siapa orangnya,” tegas Ketua Forum Umat Islam (FUI) Sumsel, Umar Said dalam sesi tanya jawab
Berdasarkan kajian FUI. Logo pada uang baru ini mirip dengan palu arit dan meminta dengan tegas agar pemerintah melalui BI segera mengganti logo tersebut
Sementara, Sekjen Front Pembela Islam (FPI) Sumsel.Habib Mahdi menegaskan sejak semula FPI sudah menyampaikan bahwa logo ini harus dievaluasi sebelum uang emisi baru diedarkan di masyarakat namun setelah dieavaluasi malah yang keluar logonya lebih mirip lagi dengan lambang palu arit.
“FUI bersama ulama se Sumsel telah menyampaikan pandanganya sedari awal dan minta dievaluiasi namun yang diedarkan malah tambah mirip dan FPI minta ini dieavuasi lagi lebih mendalam,” ungkap Habib Mahdi.
Dalam Silaturahmi dan dialog interaktif Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan bersama ulama dan ormas islam se- Sumsel bertajuk “sosialisasi uang rupiah baru emisi 2016” kepada perwakilan ormas islam yang diselenggarakan oleh kantor perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumatera Selatan (Sumsel), Senin (5/2) di Hotel Jayakarta Daira. Baik Umar Said maupun Habib Mahdi pada dasarya sama-sama menyatakan keberatan dengan logo ini karena sudah meresahkan masyarakat dan meminta BI agar menarik uang baru emisi 2016 ini dari peredaran.
Ia menambahkan suara penolakan ini bukan lagi menjadi suara FPI maupun FUI melainkan sudah menjadi suara ulama se Se Sumsel dan dalam waktu dekat ini mudah-mudahan MUI Sumsel mengeluarkan rekomendasi meminta BI menarik peredaran uang tersebut.
Sementara, Deputi BI Kepala Perwakilan Sumsel, M Seto Pranoto,mengatakan silaturahmi acara yang diselenggarakan bertujuan untuk mencari masukan –masukan dari para ulama dan ormas islam khususnya terkait uang rupiah emisi tahun 2016. Masukan dari para ormas islam di Sumsel ini akan diteruskan ke kantor BI Pusat.
“Peserta sosialisasi banyak melontarkan terkait logo pada uang baru, ini tentu saja menjadi perhatian kita, selaku kantor perwakilan apa yang disampaikan ormas islam dan ulama akan kami teruskan ke BI Pusat di Jakarta,” ucapnya. (Anz)
There are no comments at the moment, do you want to add one?
Write a comment