Mesin Tugboat Mati Penyebab Tongkang Tabrak Tiang Ampera
-
Tim Konsultan Segera Turun Cek Kerusakan Tiang Jembatan Ampera
VIVA SUMSEL.COM, Palembang – Ternyata bukan tali tambang penarik tongkang dari tugboat yang putus melainkan kendali mesin untuk mengendalikan kipas mati sehingga tidak berfungsi yang menyebabkan tongkang bermuatan 7.500 ton batubara menabrak fender tiang penyangga ampera kemarin, Rabu (17/5). Kesimpulan ini didapat setelah Pol Air Polresta Palembang melakukan penyelidikan dan mendengarkan keterangan dari saksi-saksi
“Setelah kita dengarkan keterangan saksi maka kejadian kemarin bukan karena faktor tali penarik putus seperti dugaan awal namun karena faktor mesin tugboat yang mati,” ujar Kasat Pol Air kompol Cristoper Panjaitan, usai rapat dengan Kapolresta Palembang di Mapolresta Palembang, Kamis, (18/5).
Dia memastikan, tali tugboat Tanjung Buyut yang menarik tongkang masih menempel. Saat kejadian, Sungai Musi tengah surut dan mengakibatkan arus menjadi deras. Jadi dirinya mengklarifikasi matinya kipas inilah yang menyebabkan laju tongkang tidak bisa terkendali sehingga menabrak fender tiang jembatan.
Sementara, di hari yang sama, Walikota Palembang, H. Harnojoyo telah memanggil Manager penundaan PT. Jasa Armada Indonesia (JAI) Palembang wilayah operasi II, Teddy Gunawan untuk dimintai pertanggung jawabannya dimana kapal pandu milik PT. JAI inilah yang menarik tongkang bermuatan 7.500 ton batubara tersebut
Dalam pertemuan di Setda Kota Palembang, diputuskan bahwa besok pagi, Jumat (19/5) sekitar pukul 09.00 Wib konsultan konstruksi dari Jakarta yang ditunjuk pihak Asuransi dari Singapura mulai mengecek kondisi jembatan Ampera pasca ditabrak oleh tongkang pengankut Batubara.
“Kita tak akan lari dari tanggung jawab, berdasarkan ketententuan kami menyetorkan uang jaminan sebsesar Rp 150 juta selama proses perbaikan fender berlangsung,” ungkap Teddy.
Selain itu pula kata Teddy dalam peristiwa kemarin ada kapal speedboat yang tenggelam dan ini juga akan diberikan ganti rugi.
Teddy yang juga manager kepanduan PT.Pelindo menyebut segala bentuk kerusakan, parah atau tidaknya akibat dampak dari benturan baru dapat diketahui setelah konsultan meninjau langsung kondisi terakhir. Jika memang nantinya fender tersebut rusak maka akan diganti termasuk pula membangun fender pada semua tiang jembatan jikalau memang dibutuhkan.
“Proses pebaikan diperkirakan memakan waktu hingga tiga bulan, kami juga tidak melibatkan pihak perusahaan batubara karena ini semata-mata tanggung jawab kami,” ucapnya.
Ia berkata kejadian sungguh diluar dugaannya tetapi apa daya musibah tidak dapat terelakan apalagi yang ditabrak merupakan jembatan ampera yang merupakan icon kota Palembang, sudah barang tentu ini pihaknya harus bertanggung jawab penuh. (anz)
There are no comments at the moment, do you want to add one?
Write a comment