Viva Sumsel

VIVA SUMSEL.COM, Palembang – Balai Pengawasan Obat Dan Makanan (BPOM) Kota Palembang mendapati sejumlah makanan yang dijajakan di pasar bedug Jalan Ratna Palembang positif mengadung zat berbahaya. Adapun jenis zat berbahaya yang dicampur kedalam makanan itu adalah zat formalin

BPOM Palembang melakukan uji sampel terhadap 13 jenis makanan, hasilnya dari 13 sampel tadi 7 diantaranya positif mengadung formalin, jenis makanan yang mengadung formalin itu antara lain pempek tahu, rujak mie, cincau hitam dan sate kerang.

Kepala BPOM Palembang, Arnold Sianipar mengatakan kepada pedagang yang makanannya positif mengadung formalin akan dilakukan pendataan dan pembinaan termasuk juga BPOM meminta informasi dari mana makanan itu didapat apakah dibuat sendiri atau mengoder dari orang lain, setelah itu BPOM juga akan menelusuri bersama pihak terkait dari mana asal muasal pedagang bisa mendapatkan formalin yang ternyata disalahgunakan.

Arnold berkata, seseungguhnya BPOM telah berulang-ulang kali mengadakan upaya pencegahan baik berupa sosialisasi, talk show maupun bentuk sosialisasi lainnya kepada masyarakat terhadap bahaya zat pengawet ini namun nyatanya masih saja didapati makanan-makanan yang mengadung formalin.

“Ini membuktikan bahwa upaya BPOM perlu dukungan luas dari masyarakat. Masyarakat mesti berfikir cerdas agar jangan membeli makanan yang mengadung zat berbahaya, jika itu dilakukan maka pedagang juga akan merasakan dampaknya dimana dagangannya jadi tidak laku,” ujar Arnold saat ditemui di lokasi razia di pasar Bedug Jalan Ratna Palembang, Senin (29/5)

Sebelumnya, jajaran BPOM Palembang dihari yang sama bertemu dengan Gubernur Sumsel, Ir. Alex Noerdin. Dalam pertemuan diruang tamu Gubernur itu, Alex meminta kepada BPOM Palembang agar meningkatkan pengawasan terhadap obat dan makanan yang beredar di masyarakat terlebih saat bulan Ramadhan seperti sekarang ini.

“Di bulan ramadhan banyak pasar bedug bertebaran dimana-mana menjajakan makanan buka puasa, masih banyak masyarakat yang tidak tahu apakah makanan yang dijual itu aman dari zat berbahaya atau tidak, maka dari itu perlu pengawasan lebih intensif lagi dan bagi pedagang yang kedapatan segera lakukan tindakan tegas,” ucapnya.

Kata Alex, Pemprov serius memperhatikan soal ini, untuk itu Pemprov mendukung setiap upaya BPOM dalam melakukan segala bentuk pengawasan (anz).