Asosiasi Semen Indonesia : Permintaan Semen di Sumsel Meningkat 6 Persen
VIVA SUMSEL.COM, Palembang – Semakin tingginya pembangunan infrastruktur di Sumatera Selatan, membuat permintaan bahan baku semakin tinggi, khususnya semen. Di pulau Sumatera, penyerapan bahan baku semen meningkat 22 persen dari 16 juta permintaan.
Tingginya permintaan bahan baku semen yang ada, menunjukkan pesatnya perkembangan pembangunan infrastruktur di Indonesia terutama di pulau Jawa dan Sumatera, sehingga para pengusaha semen yang tergabung dalam Asosiasi Semen Indonesia dituntut lebih meningkatkan lagi kualitas serta mutu supaya laris dipasaran.
Gubernur Sumsel yang diwakili Asisten II Bidang Kesra Yohannes K Toruan mengharapkan Para seminar pengusaha semen dapat memberikan pelatihan kepada para tukang-tukang pekerja bangunan.
“Supaya lebih profesional para tukang-tukang bangunan diberikan pelatihan mengenai apa itu semen dan pasir,dari pada demo,” ujarnya saat acara Seminar Asosiasi Semen Indonesia, Senin (02/10).
Lanjut Yohanes, kalau di kumpulkan seluruh indonesia ini berapa banyak pekerja bangunan, seperti di negara Malaysia walaupun hanya membuat kolam itu jelas peruntukan bangunannya, tidak seperti di indonesia pekerja bangunannya hanya asal-asalan.
“ini lah gunanya pelatihan yang saya maksud tadi supaya para pekerja bangunan dituntut untuk lebih profesional dalam bekerja sehingga hasilnya memuaskan,”ungkapnya.
Sementara itu Ketua Asosiasi Semen Indonesia Widodo mengatakan, dalam semester II segi pembangunan sekarang ini pulau sumatera dan jawa jauh lebih meningkat dibandingkan dengan tahun lalu, untuk daerah jawa meningkat 10 persen sedangkan untuk sumatera 6 persen,
“Diharapkan untuk akhir tahun nanti tidak berkurang 5 sampai 7 persen,”jelasnya.
Lebih lanjut Widodo mengutarakan ini juga ditunjang dari pembangunan infrastruktur maupun plas strategi, untuk pembangunan LRT para pengusaha semen siap mendukung terutama semen baturaja, karena saya lihat produksi dari semen baturaja sendiri meningkat 5 sampai 7 persen dibandingkan dengan tahun lalu tentunya ini sangat bagus untuk menunjang permintaan semen di Sumatera.
“Di Sumatera kebutuhan semen menyerap 20 sampai 22 persen dari 65 juta, jadi kebutuhan semen pertahunnya sekitar 13 juta pertahunnya,”Pungkasnya.
Senada pula dikatakan Dirut Pemasaran PT.Semen Baturaja Palembang M.Jamil sebagai pihak dari anggota asosiasi sendiri kita dari pemasaran sangat mendukung kegiatan tersebut guna untuk perkembangan pembangunan terutama di Sumsel sendiri,
“Untuk pasar semen sekarang baik dari pemerintah maupun asosiasi tidak ada yang diprotek semuapun bisa masuk sehingga terjadi persaingan,”tegasnya.
Sangat terjadi persaingan yang lebih sempurna dibidang impornya jadi siapa yang kwalitasnya lebih baik, harga lebih murah dan lebih bagus maka dia yang akan beruntung, market penjualan sendiri pihaknya akan fokus di lampung dan Sumsel terutama dalam sistem logistik, pergudangan dan distributor sehingga market penjualan kami mudah-mudahan akan jauh lebih meningkat.
“kapasitas pabrik 3.8 juta ton per/tahun selama ini kita sudah masuk ke Sumsel, Jambi dan Bengkulu, untuk ekspor keluar negerinya kita akan produksi klingker, “tukasnya.(Des)
There are no comments at the moment, do you want to add one?
Write a comment