Batal Liputan, Krue Wartawan Bantah Anarkis Hadang Camat Dan Rombongan
VIVA SUMSEL.COM, Prabumulih – Jurnalis dari sejumlah media online membantah tudingan menghadang perjalanan pejabat Camat Prabumulih Selatan dan rombongan tanpa alasan jelas, Senin (25/6) sekitar pukul 00.00 dini hari di Jalan Lingkar Barat simpang Jalan Sepatu.
Berdasarkan catatan Krue Vivasumsel.com, sekitar pukul 23.00 Wib sejumlah wartawan media online mendapat informasi telah terjadi keributan di wilayah Kelurahan Tanjung Raman terkait dugaan pembagian Sembilan bahan pokok (Sembako) oleh pihak tertentu untuk mengarahkan pilihan kepada kolom kosong.
Sesampai di lokasi yang diduga tempat kejadian perkara, para wartawan tidak lagi menjumpai pihak – pihak yang berselisih yang tersisah hanyalah sekerumunan massa, krue wartawan kemudian memutar arah untuk pulang namun saat tiba di Jalan Lingkar Barat Simpang Jalan Sepatu mereka dihadang sekelompok Aparatur Sipil Negara (ASN) dan menuding krue wartawan sebagai salah satu pihak yang berselisih paham di Kelurahan Tanjung Raman.
Reporter Berita – One, Mulwadi saat dihubungi via ponsel menceritakan, dirinya bersama sejumlah rekan-rekan wartawan dari media online lainnya bermaksud liputan peristiwa kerusuhan antar masyarakat terkait dugaan pembagian Sembako di wilayah Kelurahan Tanjung Raman.
“Namun oleh karena saat tiba di lokasi kami tidak lagi dapat menemukan pihak – pihak yang berselisih paham, kami pun segera memutar arah untuk kembali pulang akan tetapi saat akan melewati simpang Jalan Sepatu justru kami yang dihadang sejumlah ASN dan menuding kami sebagai salah satu pihak yang berselisih,” ceritanya.
Ditambahkan Mulwadi, dirinya dan rekan-rekan wartawan lain sudah berulang kali menjelaskan kepada Camat Prabumulih Selatan dan beberapa ASN lainnya bahwa dirinya beserta rekan – rekannya bukan salah satu dari pihak yang berselisih paham di Tanjung Raman.
“Saya dan rekan – rekan lain sudah berulang kali menjelaskan bahkan telah menunjukkan kartu pers sebagai identitas resmi wartawan tetapi para ASN dan jajarannya tetap bersikukuh kami adalah salah satu dari pihak yang berselisih sempat terjadi bentrok hingga akhirnya kami dan ASN beserta rombongannya di bawa ke Polres,” tambahnya.
Mulwadi pun membantah tuduhan dirinya membawa Senjata api (Senpi) saat kejadian, menurutnya dirinya hanya membawa senjata jenis soft gun dengan izin resmi yang dikeluarkan Persatuan Penembak Indonesia (Perbakin).
Hal senada juga disampaikan reporter Publikzone, Andre Bara juga telah menjelaskan kepada para ASN bahwa dirinya baru pulang dari rencana liputan yang gagal dilakukan karena pihak yang berselisih tidak lagi berada di lokasi kejadian.
“Saya juga membantah tuduhan sejumlah pihak yang turut hadir di Mapolres bahwa saat diperiksa saya membawa clip plastik diduga berisikan sabu, clip plastik yang ditemukan didompet saya adalah tempat menyimpan obat yang biasa saya beli di tempat penjual jamu,” pungkasnya.
Kapolres Prabumulih, AKBP Tito Travolta Hutauruk SIK MH melalui Kasat Reskrim AKP Eryadi Yuswanto SH MH saat dikonfirmasi membenarkan terjadinya perselisihan paham antara sejumlah ASN dengan rekan – rekan dari media dan kedua belah pihak sudah dimintai keterangan.
“Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap rekan media tidak benar ditemukan senjata api tetapi hanya senjata jenis soft gun, mengenai bungkusan clip plastik akan kita periksa terlebih dahulu di laboratorium,” ujarnya. (anz).
There are no comments at the moment, do you want to add one?
Write a comment