Pemanfaatan Energi Nuklir Untuk Listrik Masih Kurang Menggembirakan
Energi Nuklir Alternatif Energi Listrik Nasional
VIVA SUMSEL.COM, Palembang – Pemanfaatan teknologi nuklir di Indonesia di bidang energi belum dirasakan meskipun berbagai studi dan kajian terhadap perencanaan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) selesai dilakukan. Kedepan energi nuklir menjadi pilihan untuk memenuhi kebutuhan energi nasional.
Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) Djarot pada pembukaan Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir mengatakan, energi nuklir dapat menjadi pilihan untuk memenuhi meningkatknya kebutuhan energi listrik nasional.
“Energi nuklir dapat menjadi opsi untuk pemenuhan energi ke depan Indonesia, namun butuh komitmen jangka panjang, konsistensi, capacity bulding, dan sosialisasi yang harus terus dilakukan kepada masyarakat,” ujarnya pada pembukaan Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir di Hotel Horison, Rabu (4/7).
Djarot menjelaskan, pada Kebijakan Energi Nasional (KEN), energi nuklir masih dijadikan pilihan terakhir dalam memenuhi kebutuhan energi nasional. Kondisi ini yang menyebabkan perkembangan perkembangan pemanfaatan energi nuklir untuk listrik di Indonesia masih kurang menggembirakan.
“Status PLTN di Indonesia memang belum menggembirakan, artinya masih menjadi pilihan terakhir. Apalagi di dua tahun ini merupakan tahun politik sehingga banyak pemangku kepentingan yang enggan berkomitmen dalam mendukung perkembangan PLTN di Indonesia,” paparnya.
Pada seminar kali ini, lanjut Djarot, juga dilangsungkan penandatanganan naskah kerja sama antara BATAN dengan Universitas Sriwijaya, PT PLN, dan PT PUSRI di bidang pemanfaatan teknologi nuklir. Kerja sama ini tidak hanya pemanfaatan teknologi nuklir untuk energi saja, melainkan pemanfaatan teknologi nuklir secara keseluruhan.
“Dengan digelarnya seminar yang dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan diharapkan semakin banyak masyarakat yang peduli dengan perkembangan teknologi nuklir. Harapan saya adalah makin banyak pemangku kepentingan/pendukung nuklir,” pungkasnya. (anz)









There are no comments at the moment, do you want to add one?
Write a comment