44 Kosakata Sumsel Masuk KBBI

VIVA SUMSEL.COM, Palembang – Balai Bahasa Sumatera Selatan mengusulkan 1.000 kosakata daerah di tahun 2018. Dari jumlah yang diusulkan kepada Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan itu, baru 44 kosakata yang masuk dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Adapun 44 kosakata tersebut diantaranya adalah 4 dari Basemah, 32 dari Palembang dan 3 dari Sekayu.
Peneliti Muda Balai Bahasa Provinsi Sumsel, Muhammad Irsan S.s.,M.Hum mengatakan penambahan kosakata akan terus ada sepanjang manusia itu terus berinteraksi maka dari itu, pihaknya secara berkala menggelar kegiatan Diseminasi Program Pengayaan Kosakata Bahasa Indonesia, dengan tujuan mengundang partisipasi masyarakat dalam pengembangan kosakata Bahasa Indonesia.
“Kita mengundang berbagai pihak yang berkometen untuk berartisipasi dalam pengembangan kosakata bahasa Indonesia, melalui acara Diseminasi Program Pengayaan Kosakata Bahasa Indonesia yang diselenggarakan Pusat Pengembangan dan Perlindungan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI bekerjasama dengan Balai Bahasa Sumsel,” ujar Irsan, Kamis, (30/8). Di Emilia Hotel Palembang.
Menurutnya, kosakata yang diusulkan harus disesuaikan dulu melalui sidang komisi istilah, setiap 2 tahun sekali. Setalah itu,barulah dibahas oleh ahli bahasa dan kemudian diberi masukan kosakata daerah
“Dalam acara ini juga kami mensosialisasikan aplikasi KBBI daring dan luring. Lewat aplikasi ini, masyarakat bisa langsung mengusulkan kosakata baru,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Pengembangan Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan Dan Pembinaan Bahasa Pusat Pengembangan Dan Perlindungan, Dora Amalia mengatakan saat ini jumlah kosakata yang tercantum di KBBI kurang lebih berjumlah 109 ribu, angka ini masih minim dan untuk itulah perlu di perkaya agar mempunyai daya ungkap yang kuat.
“Mengenai target penambahan kosakata tiap tahunnya kami tidak menentukan jumlahnya namun yang jelas setiap tahunnya Balai Bahasa selalu memutahirkan KBBI dengan menambah sebanyak 2 ribu kosakata baru,” ungkap Dora.
Dora menambahkan, Indonesia sangat kaya sekali dengan bahasa daerah dan itu merupakan sumber pengayaan kosakata yang sangat potensial karena bahasa daerah itu banyak menyimpan konsep-konsep yang unik yang belum ada dalam bahasa Indonesia sekarang.
“Kami mengharapkan peran serta dari masyarakat untuk memberikan usulan kosakata baru, pengajuan usul kosakata baru kini telah dipermudah dengan adanya aplikasi daring dan luring bandingkan dengan dulu jika kita hendak mengajukan usulan kosakata baru prosesnya cukup panjang dan memakan waktu karena masih menggunakan cara konvensional yakni melalui surat sedangkan sekarang tidak lagi cukup via online yang bisa diakses kapan saja,” pungkasnya. (anz)
There are no comments at the moment, do you want to add one?
Write a comment