RSUD Provinsi Sumsel Berganti Nama Jadi RS Siti Fatimah
VIVA SUMSEL.COM, Palembang – Gubernur Sumsel Alex Noerdin meresmikan pergantian nama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Sumsel menjadi RSUD Siti Fatimah, Senin (17/09/2018). Siti Fatimah merupakan nama ibu kandung Alex Noerdin.
Dalam sambutannya, Alex mengatakan, dipilihnya nama RSUD Siti Fatimah ini setelah melakukan pembicaraan dengan berbagai pihak terkait. Muncul Lima kandidat nama dan saat itu terpilihlah nama Siti Fatimah.
“Lima nama itu syaratnya harus sudah meninggal. Kedua, berjasa di bidang kesehatan sedangkan nama yang lain sudah menjadi nama jalan dan gedung di Sumsel sedangkan ibu Siti Fatimah belum dan sudah disepakai dan dirembukan oleh tokoh masyarakat,” ujarnya.
Alex mengungkapkan, Siti Fatimah ini dulu merupakan anggota veteran istri dari pejuang kemerdekaan Sumsel Noerdin Pandji yang juga merupakan ibu kandungnya.
“Diganti nama menjadi Siti Fatimah ini memang pantas untuk dijadikan nama rumah sakit. Bukan karena dia ibu dari seorang Gubernur Sumsel. Namum selama masa perjuangan ayahanda kami perjuang kemerdekaan RI. Ibu Siti Fatimah dulu menjadi kepala dapur umur untuk merawat pejuang yang luka-luka. Disini hadir veteran yang menjadi saksinya, ” uacpnya.
Menurut Alex, nama Siti Fatimah ini juga identik dengan nama Melayu. Apalagi, Sumsel ini juga merupakan daerah serumpun dari Melayu.
“RSUD Siti Fatimah ini dapat memberikan pelayanan bertaraf internasional kepada rakyat Sumsel. Selain itu, harga bisa terjangkau dan juga di bagian-bagian pelayanan kesehatan yang lainnya bisa gratis,” ucapnya.
Sementara itu, Kadinkes Sumsel, Lesty menambahkan, RSUD Siti Fatimah ini baru berumur tiga bulan setelah peresmian gedung dan sudah mulai beroperasi.
“RSUD Provinsi sudah mulai beroperasi dengan berbagai pelayanan dengan 11 program prioritas seperti halnya poli, UGD, dan rawat jalan. Selain itu, kita juga sudah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan,” bebernya.
Lesty menjelaskan, untuk karyawan di RSUD Siti Fatimah sudah mencapai 280 orang yang sudah melalui rekrutmen tahap ke 2 tahap. Sedangkan untuk posisi Direktur Utama saat ini masih kosong dan masih tahap seleksi.
“Di rekrutmen seleksi tahap terakhir ini sudah ada sekitar 1000 pendaftar. Setelah diseleksi di tahap akhir, Dirut akan segera dipilih,” ungkapnya.
Pada 23 Juni 2018 lalu Menteri Kesehatan (Menkes) Republik Indonesia dan Gubernur Sumsel sudah terlebih dahulu meresmikan gedung rumah sakit yang saat itu masih bernama RSUD Provinsi Sumsel. (anz).
There are no comments at the moment, do you want to add one?
Write a comment