Kebakaran di Kertapati Hanguskan Puluhan Rumah Penduduk
VIVA SUMSEL.COM, Palembang – Kebakaran hebat kembali terjadi. Kali ini menimpa warga diseputaran padat penduduk yang terletak dikawasan Jalan KH Wahid Hasyim, tepatnya disamping Jembatan Ogan Kertapati Selasa (9/10) pagi. Sekitar 20 lebih kepala keluarga harus kehilangan tempat tinggal nya.
Api berasal dari rumah salah satu warga bernama Jamil. Untuk sementara api diduga berasal dari konsleting listrik dan terus membesar hingga merambat kerumah sekitar nya.
Djamiri ketua RT 7 Lorong Belimbing mengatakan, api terus membesar ditambah lagi dengan tiupan angin yang cukup kencangnya sehingga membuat api terus membesar dan melahap rumah disekitar nya yang rata – rata terbuat dari kayu.
“Disini rata-rata rumah penduduknya memang terbuat dari kayu. Sehingga dengan kejadian seperti ini sudah dapat dipastikan akan marambat begitu cepat,” katanya.
Sementara itu, Anies salah satu korban kebakaran mengaku saat kejadian dirinya tengah berada di kampus Bina Dharma, dan rumah dalam keadaan kosong. Mengingat kedua orang tuanya yang saat ini tengah berada di Baturaja untuk keperluan urusan keluarga.
“ Tadi saya sempat di kasih tahu teman lewat media social (medsos) Instagram. Dan saya sangat terkejut sekali awal mula melihatnya. Itu kan lokasi rumah saya. Dan benar saja, ketika saya berada di tempat, api sudah melahap semua isi rumah. Hanya saja tadi, masih bisa menyelamatkan ijazah dan surat-surat penting lainnya, “ Anies berujar.
Untuk diketahui, api berhasil dipadamkan setelah petugas berjibaku selama 40 menit. Peristiwa ini melibatkan setidaknya 10 unit mobil pemadam kebakaran dengan dibantu 2 unit mobil pemadam dari kapal PT Remko akhirnya berhasil memadamkan api.
Menindaklanjuti kebakaran tersebut Gubernur Sumsel H. Herman Deru langsung meninjau tempat kebakaran tersebut . Deru Nampak berbincang-bincang Bersama beberapa warga yang terkena dampak langsung atas bencana kebakaran yang setidaknya menghabiskan beberapa rumah padat penduduk.
“kita tadi berdialog Bersama warga masyarakat yang terkena musibah kebakaran. Intinya, ini kan bukan yang pertama terjadi di kawasan padat penduduk setelah sebelumnya di kawasan Simpang Sungki juga mengalami hal serupa. Apa pun itu, yang Namanya musibah tentu kita tidak bisa menolak. Namun paling tidak bisa kita minimalisir, misalnya dengan memperhatikan segala kemungkinan yang menyebab kan kebakaran. Kompor gas dan aliran listrik yang tidak baik adalah pemicunya,” ungkapnya.
Deru menambahkan, agar peristiwa seperti ini kiranya dapat menjadi perhatian kita semua. Kepada saudara-saudara kita yang terkena kebakaran ini agar dapat bersabar sembari menanti bantuan dari pihak-pihak terkait. (anz)
There are no comments at the moment, do you want to add one?
Write a comment