Herman Deru : Pemimpin Dijajarannya Harus Bisa Mengaji
VIVA SUMSEL.COM. Palembang.-Bertempat di Pusat Sumber Belajar Bersama (PSBB) MAN 3 Palembang, Senin, (15/10), Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru dalam waktu dekat akan merencanakan untuk melakukan seleksi kepemimpinan yang ada dijajarannya haruslah bisa mengaji.
Dalam sambutannya di Rumah Tahfidz Ash-Sholihin PSBB ini, Herman Deru mengatakan bahwa Pendidikan agama adalah kewajiban semua orang untuk menyampaikannya. Dan kebetulan saat ini, ia mengemban amanah untuk memimpin. Maka dari itu, ia berharap dapat menjalankan kewajiban dan tanggungjawab terhadap pembinaan moral bangsa, khususnya Sumsel.
“Kedepan kita akan lakukan penyeleksian untuk setiap pemimin yang ada di jajaran Pemrov Sumsel. Mereka haruslah bisa mengaji, maka dengan begitu diharapkan dari seorang pemimpin yang baik akan memberikan contoh bagi masyarakat. Ke depan, Insyaa Allah untuk setiap seleksi kepemimpinan misalnya, kades, bupati, dan lain sebagainya bagi yang mengaku beragama Islam harus bisa mengaji,”ucapnya penuh semangat.
Dalam kesempatan itu, Deru juga memohon dukungan, bantuan, dan doa dari semua masyarakat Sumsel bagi Pemerintah Sumsel dalam mewujudkan program dan janji politiknya. Karena sebagai manusia, ia sadar bahwa sebagai seorang Gubernur sekalipun khilaf dan lupa adalah bagian dari manusia.
“Ingatkan saya, kawal saya kalau salah silahkan tegur, kalaulah lupa tolong ingatkan,” pintanya.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumsel H. Muhammad Alfajri Zabidi., MM., M.Pd.I menanggapi langkah Gubernur Sumsel tersebut. Menurutnya, apa yang akan dilakukan adalah hal yang sangat positif, sebab berawal dari Al-quran lah semua kehidupan ini. Termasuk diantaranya adalah cikal bakal membangun peradaban manusia.
“Ya, sebagai masyarakat tentu kita apresiasi langkah tersebut. Apalagi, kan jika pemimpinnya amanah, beraklak baik serta menjadikan Al-quran sebagai teman hidupnya. Kan pastinya, masyarakat juga yang meraih kebaikannya,”. Ujarnya.
Selain persoalan itu, kata Alfajiri persoalan serius tentang tingginya angka penyalagunaan narkoba oleh generasi muda sekarang ini adalah tantangan yang harus di hadapi.
“Tingginya angka penyalahgunaan narkoba oleh generasi muda sekarang ini, menjadi kekhawatiran yang luar biasa. Salah satu upaya untuk membentengi mereka yaitu dengan Alquran. Untuk itu, sangat penting pada jenjang pendidikan umum juga diterapkan kurikulum pembelajaran alquran seperti yang telah diterapkan di sekolah madrasah. Saya juga yakin, jika pemimpinnya memiliki kesadaran Al-quran makai a akan menjadi contoh. Dengan begitu, harapan kita tingkat penyelewengan narkoba ini pun dapat diminalisir,” tutupnya. (Anz).
There are no comments at the moment, do you want to add one?
Write a comment