Ekspor Karet Sumsel Turun 4,24 Persen
VIVA SUMSEL.COM, Palembang – Oktober 2018, sektor ekspor provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) tercatat mengalami penurunan sebesar 4,24 persen jika dibanding bulan sebelumnya dari semula US$408,07 juta menjadi US$390,76 juta yang dipengaruhi turunnya ekspor karet.
Badan Pusat Statistik Sumatera Selatan (Sumsel) mencatat di bulan Oktober terjadi penurunan di sektor ekspor sebesar 4,24 persen. Jika dibandingkan bulan sebelumnya nilai ekspor tercatat sebesar US$408,07 juta maka angka itu turun menjadi US$390,76 juta
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel, Endang Tri Wahyuningsih, mengatakan, karet merupakan komoditas utama dalam ekspor nonmigas Sumsel, sehingga pergerakannya berdampak signifikan terhadap perdagangan luar negeri.
“Ekspor karet turun 30,82 persen pada periode Oktober dari semula US$124,65 juta menjadi US$93,83 juta,” ucap Endang saat diwawancarai Intens.News di Kantor BPS Sumsel, Selasa (11/12).
Endang juga mengatakan, penurunan ekspor nonmigas juga terjadi pada komoditas yang memiliki share dominan di Sumsel, yakni bubur kayu atau pulp, yakni sebesar 39,68 persen dari semula US$128,81 juta menjadi US$89,13 juta.
“Kedua komoditas itu memiliki peran terhadap total ekspor nonmigas Sumsel sebesar 66 persen, sehingga ketika nilainya turun langsung berpengaruh. Oleh karena itu, pemerintah harus bergerak cepat untuk mengatasi permasalahan tersebut,” jelasnya.
Berdasarkan negara tujuan, penurunan ekspor Sumsel pada bulan Oktober 2018 terjadi pada beberapa negara diantaranya Tiongkok, Jepang, Amerika Serikat, Korea Selatan, Thailand, Italia dan Jerman.
“Tiongkok, Malaysia dan India menjadi negara tujuan utama ekspor Sumsel pada periode Januari-Oktober 2018,” terangnya.
Jika dilihat dari kontribusinya terhadap ekspor secara keseluruhan, sambung Endang, maka konstribusi ekspor produk industri sebesar 70,01 persen, produk pertambangan 21,15 persen dan kontribusi ekspor sektor pertanian 0,99 persen serta ekspor migas 7,85 persen.
“Kita berharap ekspor Sumsel akan meningkat dibandingkan dengan hasil yang kita catat ini untuk bulan selanjutnya, sehingga perlu adanya campur tangan pemerintah dalam mengatasi permasalahan yang terjadi. Dengan begitu, kondisi yang terjadi saat ini dapat segera diatasi dan Sumsel kembali mampu meningkatkan ekspor karetnya,” tandasnya.(anz).
There are no comments at the moment, do you want to add one?
Write a comment