Subsidi LRT Palembang Rp 10 Milyar Perbulan
VIVA SUMSEL.COM, Palembang – Pemerintah saat ini masih memberikan subsidi terhadap tarif Light Rail Transit (LRT) Palembang. Meskipun begitu, nyatanya minat masyarakat untuk menjadikan LRT sebagai moda transportasi sehari-hari masih sepi.
Dari pantauan yang dilakukan, sepinya masyarakat menggunakan LRT Palembang ini terlihat sejak bulan Januari lalu. Di mana pada satu gerbong kereta LRT hanya ada 11 penumpang, padahal kapasitas satu gerbong bisa mencapai sekitar 125 penumpang.
Selain di gerbong, sepinya penumpang juga terlihat di 13 stasiun karena hanya ada 5 sampai 10 penumpang saja yang ada di ruang tunggu. Hal ini terlihat tak sesuai dengan megahnya fasilitas di setiap tasiun yang ada.
Sementara untuk stasiun yang dinilai agak ramai terlihat hanya ada di stasiun DJKA, Jakabaring, Ampera, Pasar Cinde, Bumi Sriwijaya dan stasiun akhir bandara SMB II Palembang.
Menanggapi fenomena yang ada, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, mengatakan, pihaknya tetap optimistis LRT akan digunakan masyarakat Palembang dan sekitarnya, hanya saja untuk menjadikan LRT sebagai transportasi sehari-hari masih membutuhkan proses, terutama dalam mengubah kebiasaan masyarakat.
“Namanya angkutan massal itu ya harus ada proseslah. Proses edukasi, integrasi dan sebagainya, memang butuh proses untuk melakukan itu semua,” ucap Budi Karya di stasiun LRT Bumi Sriwijaya, Selasa (12/2).
Khusus proses integrasi, Menhub mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kota Palembang. Salah satunya dengan merubah rute dan menintegrasikan antar angkutan.
“Untuk proses integrasi, angkutan Damri sudah melakukan dan pak Walikota juga melakukan beberapa kegiatan angkutan,” tambah Budi Karya.
Terkait besaran subsidi, Budi Karya pun menyebut angka cukup besar, yakni Rp 120 miliar pertahun. Artinya untuk seluruh biaya operasional dibantu sekitar Rp 10 miliar setiap bulannya. (anz)
There are no comments at the moment, do you want to add one?
Write a comment