Bahas Peningkatkan Produktivitas Minyak Sawit Rakyat Jadi 6 Ton Pertahun
VIVA SUMSEL.COM, Palembang – Untuk meningkatkan pendapatan hasil perkebunan dan kesejahteraan para petani, Media perkebunan melakukan Seminar agar produktivitas dari perkebunan sawit rakyat naik menjadi 4-6 ton cpo perhektar pertahun.
Hendra Purba selaku perwakilan dari Media Perkebunan menuturkan, Ini yang kelima seminar ini digelar, kami tidak hanya sebatas fokus pada isu sawit saja, melainkan juga pada peningkatan produksi sawit. Karena sekarang masih 2 ton cpo perhektar pertahun. Ini yang menjadi perhatian kami yakni meningkatkan produktivitas.
Dalam seminar ini pihaknya mengundang pihak dari perusahaan profesional yang sudah terpercaya dalam pengembangan sawit.
“Karena pengalaman mereka kita coba berbagi. Agar petani punya keahlian, salah satunya mengelolah sawit yang baik, kita akan bawa peserta seminar ke kebun yang produktivitasnya tinggi,” katanya.
Lanjut Hendra, pihaknya menggelar acara ini di Sumsel karena menjadi pelopor peremajaan sawit rakyat, dan sangat pro aktif mendukung sawit rakyat.
“Hampir 30 persen perkebunan sawit ini milik rakyat. Media perkebunan kami akan roadshow supaya mereka mengelola kebunnya sesuai standar. Karena selama ini petani asal asalan benihnya, pengelolaannya,”ungkapnya.
Melalui seminar, lanjut Hendra, juga membahas cara mengatasi jamur derma yang sering mengganggu saat replating.
“Perkebunan sawit di Sumsel diatas 1 juta hektar. Melalui seminar ini kita beri pengetahuan bagaimana mengelola kebun sawit dengan baik sehingga bisa meningkatkan produktivitas sawit menjadi 6 ton perhektar pertahun, ” tandasnya.
Sementara itu, Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex Noerdin menuturkan, pihaknya terus melakukan pengembangan komoditas kelapa sawit yang berkelanjutan dan menerapkan implementasi perkebunan kelapa sawit masyarakat.
“Sebagian besar masyarakat di Muba bergantung hidup pada perkebunan khususnya perkebunan sawit,” katanya.
Dia menjelaskan, Muba di tahun 2017 berhasil meremajakan sawit rakyat seluas 7500 hektar dan tahun 2019 bertambah 5000 hektar sehingga total mencapai 12500 hektar.
“Bahkan, hasil produksi dari kebun muda dan pemanfaatan produksi gas ini akan dijadikan bio solar dalam upaya menaikkan harga sawit petani rakyat. “Muba menjadi perintis suplai CPO hasil replanting kelapa sawit untuk green energi bio solar,” katanya.
Dodi menjelaskan, upaya tersebut memanfaatkan kilang minyak mendukung Paris Agreement CoP 21 tentang Energi baru terbarukan.
“Kita akan berkiprah langsung melalui perusahaan BUMD yakni PT Petro Muba bekerjasama dengan PT Taruko Energi. PT TME dapat memanfaatkan gas alam dari Muba untuk menghasilkan LPG,” urainya.
“Jika kegiatan CPO menjadi Bio Solar terwujud akan meningkatkan pendapatan petani sawit dari nilai tambah produk. Untuk mewujudkan upaya itupula, dalam waktu tak lama Muba segera merelealisasikan Verified Source Area (VSA),” pungkasnya. (DNK)
There are no comments at the moment, do you want to add one?
Write a comment