Viva Sumsel

VIVA SUMSEL.COM, Muara Enim – PPK, PPS, KPPS Kecamatan menggelar simulasi pemungutan dan penghitungan suara di TPS, Senin, (15/4/2019). Simuasi ini melibatkan kurang lebih 200 pemilih.

Ketua panitia simulasi Andrio Morino Onara mengatakan gelaran simulasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat tentang beberapa teknik dalam menggunakan hak suara pada pemilu tahun 2019, sekaligus meningkatkan peran serta dalam setiap tahapan Pemilu.

“Diharapkan dengan adanya simulasi ini mayarakarat lebih mengetahui cara penggunaan hak pilihnya,”ujarnya.

Sementara itu, Ketua KPU Ahyaudin menambahkan simuluasi digunakan untuk mengetahui limit waktu satu orang didalam TPS, waktu tersebut menjadi acuan pada hari H pelaksanaan pemilihan umum 17 April nanti.

“Kita harus mempunyai gambaran berapa lama durasi waktu yang dibutuhkan oleh seorang dalam melakukan proses pencoblosan, dengan begitu kita bisa mengetahui berapa total waktu yang dibutuhkan dalam seluru rangkaian pencoblosan,”jelansya.

Ahyaudin mengatakan semua proses persiapan pemilu sudah KPU Muara Enim lakukan baik itu baik itu bimbingan teknis rapat koordinasi termasuk juga kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan secara masif dalam kurun waktu 2018-2019. Proses ini diharapkan mendapatkan hasil yang maksimal, yaitu meningkatnya tingkat partisipasi sebesar 77,5%  angka ini tak berbeda jauh seperti yang telah kita canangkan yaitu sebesar 80%.

“Mudah-mudahan kita mendapatkan gambaran, namun karena keterbatasan waktu dan dana maka Kegiatan ini tidak bisa kita laksanakan Di Seluruh Kecamatan hanya bisa kita laksanakan di tingkat kabupaten,”ungkapnya.

Bupati Muara Enim Ahmad Yani MM mengatakan Pemkab Muara Enim berharap simulasi ini adalah tahapan dari pada proses sosialisasi yang telah dilakukan oleh seluruh pihak baik dari Bawaslu baik dari KPU maupun dari peserta pemilu.

“KPPS Sebagai penyelenggara pemilu yang melaksanakan tahapan pemungutan dan penghitungan suara di TPS kita wajib memahami proses pemilihan baik itu tata cara pemungutan maupun penghitungannya yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan,”ucapnya.

Menurutnya PPK,PPS dan KPPS adalah ujung tombak keberhasilan maka dari itu dirinya mengajak untuk sama-sama menjaga kualitas dan kelancaran supaya netralitas bisa berjalan dengan baik

“Selain KPPS juga akan ada saksi pengawas TPS pemantau dan unsur lainnya ada beberapa hal yang perlu kita ingatkan seperti mempengaruhi dan mengintimidasi, kemudian menggunakan seragam atribut lainnya supaya kita hindari bersama untuk memilih sebelum mencoblos, pastikan dulu surat suara itu baik cukup baik dan sempurna”pungkasnya. (Rawal Hadi)