2.858 Calon Jamaah Haji Palembang Ikuti Manasik Haji Massal
VIVA SUMSEL.COM, Palembang – Sebanyak 2.858 calon jamaah haji (CJH) Kota Palembang mengikuti kegiatan manasik haji massal di Masjid Agung Palembang, Senin (17/6). Hadir sebagai narasumber antara lain Kakanwil Kemenag Sumsel HM. Alfajri Zabidi, para tenaga medis dari Dinas Kesehatan Kota Palembang, para tokoh agama, serta pimpinan kelompok bimbingan di Kota Palembang.
Kepala Kantor Kemenag Kota Palembang H. Deni Priansyah dalam laporannya menjelaskan, bimbingan manasik haji tingkat Kantor Kemenag Kota Palembang dilaksanakan dua kali di Masjid Agung Palembang, tepatnya pada 17 Juni dan 26 Juni 2019 mulai pukul 08.00 WIB sampai selesai. Selain bimbingan manasik haji ini, juga akan dilaksanakan bimbingan manasik di 16 Kecamatan Wilayah Kota Palembang di masjid-masjid yang ditentukan.
“Untuk bimbingan di tingkat kecamatan, akan dilaksanakan serentak mulai besok 18 Juni sampai 25 Juni, pukul 08.00 sampai 12.00 WIB,” jelas Deni.
Menurut Deni, peserta manasik haji ini adalah seluruh calon jemaah haji Kota Palembang yang tersebar di 16 kecamatan dengan total jumlah 2.858 orang. Rinciannya, sebanyak 1.397 jamaah haji berjenis kelamin laki-laki dan 1.461 jamaah haji perempuan. Untuk jamaah haji tertua tercatat atas nama Tukinem Karto Rejo dengan usia 95 tahun, sedangkan jamaah haji termuda adalah Asmida Putri Pratiwi dengan usia 18 tahun.
Sementara itu, Kakanwil Kemenag Sumsel HM. Alfajri Zabidi di hadapan para calon jamaah menegaskan, pemerintah senantiasa berupaya melakukan inovasi-inovasi baru dalam memberikan pelayanan terbaik kepada para jamaah.
Untuk tahun 2019, setidaknya ada delapan inovasi yang dilakukan yaitu, pemberlakukan fast track imigrasi di semua embarkasi, penyewaan full musim untuk hotel di madinah, pemetaan kualifikasi dan komposisi petugas pada Satgas Arafah dan Mina, penomoran tenda penambahan urinoir dan AC di tenda Arafah, pelaporan petugas dilakukan secara elektronik dan terpadu dengan siskohat, penyederhanaan panduan manasik haji, integrasi data kesehatan dengan Siskohat, serta pembentukan layanan terpadu di Daker Mekkah.
“Inovasi-inovasi ini makin menyempurnakan inovasi yang dilakukan pada 2018 lalu berupa percepatan keimigrasian, QR Code pada gelang jamaah, sewa akomodasi satu musim penuh, bumbu masakan Indonesia, penambahan katering mekkah, tanda paspor dan koper, pengalihan porsi waris, visa print kertas, konsultan ibadah, dan membentuk tim pertolongan pertama pada jamaah haji (P3JH). Tujuan dari inovasi-inovasi ini adalah memberikan kenyamanan maksimal bagi para jamaah sehingga bisa menjalankan rangkaian ibadah haji dengan baik dan sesuai tuntunan agama dan kembali ke tanah air dengan predikat haji mabru,” beber Fajri. (anz)
There are no comments at the moment, do you want to add one?
Write a comment