Tak Ada Toilet Umum, Pengungsi Banjir Kedaung Kali Angke BAB Sembarangan
VIVA SUMSEL.COM, Jakarta – Tak tersedianya toilet umum di areal pengungsian membuat para pengungsi banjir memutar otak untuk mencari tempat buang air. Lokasi banjir dengan ketinggian 80 sentimeter pun dipilih untuk membuang air kecil maupun buang air besar (BAB).
“Pengungsi di sini buang air sepintar-pintar mereka saja. Kadang mencari air yang lebih tinggi terus sambil buka celana,” kata Marianto selaku Ketua RW 05 Kedaung Kali Angke, Jakarta Barat saat ditemui, Kamis (2/1/2020).
Dia menyebut, permukiman di RW 05 menjadi salah satu titik banjir di Jakarta Barat. Sebanyak 390 Kepala Keluarga (KK) terpaksa mengungsi.
“Hampir seribu jiwa yang mengungsi,” ucap dia.
Margianto menjelaskan, pihaknya menyediakan enam titik posko pengungsian. Tiga bertempat di rumah ibadah, satu di halte TransJakarta, dan satu lagi di bekas SPBU di Pesing.
“Tapi masih ada juga yang di kolong-kolong flyover Pesing,” ujar dia.
Margianto mengeluh sampai saat ini tidak satu pun logistik yang mengalir ke tempatnya. Sejak didirikan kemarin, ia hanya menerima dua tenda.
“Logistik belum menerima,” ucap dia.
Menurut Margianto, selain membutuhkan logistik berupa makanan cepat saji, warganya memerlukan toilet umum. Sebab, di sini sama sekali tidak tersedia toilet.
Akibatnya, sebagian warga terpaksa membuang kotoran sembarangan. “Paling utama emang tempat BAB. Saya kasihan warga kalau pagi cari-cari tempat ke dalam,” tutup dia.
Sementara itu, rumah-rumah mewah di Jakarta Barat juga diterjang banjir. Seperti di Perumahan Green Garden, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Kamis (2/2/2020) sore, banjir masih merendam dengan ketinggan air satu hingga satu setengah meter.
Petugas dari Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Barat turun tangan berupaya mengevakuasi sejumlah penghuni yang masih nekat bertahan. Petugas tiba di perumahan tersebut sekira pukul 16.00 WIB. Mereka menerabas banjir dengan mengendarai alat berat.
Setiap rumah pun disambangi satu per satu. Sayangnya, beberapa dari mereka menolak. Mereka lebih memilih tinggal di lantai dua kediaman ketimbang di posko pengungsian.
“Sebagian dari mereka tidak mau dievakuasi,” kata Petugas Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Barat, Aida.
Banjir juga merendam puluhan mobil yang terparkir di Komplek Green Garden. Bahkan kendaraan kecil hanya terlihat kap depan mobil.
Selain di perumahan, air menggenangi Jalan Panjang Raya. Jalanan pun tak bisa dilalui kendaraan. (liputan6)
There are no comments at the moment, do you want to add one?
Write a comment