Viva Sumsel

VIVA SUMSEL.COM, Muara Enim  – Tebat Dalam di Desa Palak Tanah Kecamatan Semende Darat Tengah (SDT) yang berfungsi sebagai saluran penampung air atau kolam retensi untuk mendustribusikan air ke areal persawahan, Jum’at(10/1l) beberapa waktu lalu kembali jebol sehingga puluhan hektar sawah yang sekarang menghadapi musim tanam terancam kekeringan.

Kepala Desa Palak Tanah, Haryanto saat dikonfirmasi membenarkan jebolnya dinding pematang Tebat Dalam dikarenakan tidak mampu menahan arus dan menampung volume air akibat hujan yang turun beberapa hari terakhir, meskipun berhasil menjebol dinding pematang menurutnya kerusakan yang terjadi tidak terlalu parah.

“Untuk kerusakan dekde (tidak) terlalu parah karena kebocoran terjadi di sebelah metung (saluran air keluar) dikarenakan papan bekas coran metung lapuk akibat rembesan air yang lama ke lamaan membesar,” ujarnya.

Haryanto menambahkan, untuk sementara pihaknya atas nama Pemerintah akan mengajak masyarakat Desa Palak Tanah dan masyarakat dari desa lain yang turut memanfaatkan Tebat Dalam seperti dari Desa Kota Agung serta Desa Muara Tenang untuk bergotong royong memperbaiki dinding pematang Tebat Dalam dengan cara swadaya.

Diceritakan Haryanto, perbaikan Tebat Dalam pernah dilakukan oleh Pemerintah kabupaten (Pemkab) Muara Enim sekitar tahun 2015 lalu akan tetapi karena adanya kebocoran maka persediaan air di Tebat Dalam sempat mengering untuk beberapa lama, beberapa tahun terakhir kebocoran yang ada sempat diperbaiki dengan cara swadaya.

“Saya lupa tahun pastinya Pemkab membangun dinding pematang Tebat Dalam, mungkin di tahun 2015-an dan selepas itu perbaikan oleh Pemerintah desa dan swadaya masyarakat telah dilakukan berulang kali, kalau perbaikan dengan cara swadaya hasilnya tidak juga maksimal, maka akan di usulkan menggunakan dana desa melalui Musyawarah Rencana Pembangunan Desa (Musrenbangdes),” ceritanya.

Haryanto mengungkapkan, sehubungan dengan kegunaan Dana Desa tahun 2020 belum final maka masih sempat diusulkan,
untuk Kecamatan SDT agenda pelaksanaan Musrenbangdes di mulai tgl 13 Januari mendatang, menurut informasi dari pendamping alokasi penggunaan DD terbagi menjadi 40 persen untuk fisik 60 persen untuk pemberdayaan.

Tokoh masyarakat Desa Palak Tanah, Alfi Indrajaya saat dimintai komentarnya menyatakan, meskipun di satu sisi jebolnya dinding pematang Tebat Dalam akan mengancam puluhan hektar sawah kekeringan saat memasuki musim tanam, tetapi di sisi lain sebagian masyarakat diuntungkan karena berkesempatan mencari ikan jenis Mas, Mujahir, Gabus dan ikan jenis lainnya yang selama ini berkembang biak di Tebat Dalam.

“Penyebab kerusakan dinding pematang Tebat Dalam diduga kuat akibat ditebangnya sejumlah pepohonan yang tumbuh di atas pematang sehingga akarnya membusuk dan terbentuklah saluran air, ditambah lagi pengerjaan dinding pematang yang tidak sempurna mengingat penggalian pondasinya yang kurang dalam,” nyatanya. (Novlis Heriansyah)