Wako Prabumulih Janji Tak Akan Refocusing Anggaran Kerjasama Media
VIVA SUMSEL.COM, Prabumulih – Wali Kota Prabumulih Ir H Ridho Yahya MM berjanji tidak akan melakukan refocusing dan realokasi anggaran kerjasama media di Pemerintah Kota (Pemkot) Prabumulih. Sebab, media merupakan garda terdepan yang turut serta membantu pemerintah dalam hal publikasi berita, terkait kinerja atau upaya yang dilakukan pemerintah dalam melakukan sosialisasi pencegahan penyebaran wabah Covid-19.Senin.18/5/2020
“Kita tetap komitmen untuk tidak mengurangi anggaran publikasi media. Meskipun Pemerintah Pusat telah memangkas APBD terhadap seluruh Kabupaten dan Kota se Indonesia akibat dampak Corona atau Covid-19,” ujar Ridho Yahya saat press conference Percepatan Penanganan Covid-19 di ruang rapat lantai satu kantor Pemkot Prabumulih
Wali Kota menjelaskan, baik media cetak, televisi, radio, maupun online adalah penyambung lidah bagi pemerintah. Melalui media inilah, masyarakat dengan mudah mengakses informasi yang dibutuhkan pembaca
“Tanpa media, masyarakat tentunya tidak akan tahu kinerja serta upaya dan langkah yang telah dilakukan pemerintah dalam memerangi wabah Covid-19. Untuk itu ia juga berharap agar para awak media bisa menyampaikan berita yang berimbang kepada masyarakat, jangan malah membuat isu atau berita hoax yang akan memicu pelomik di tengah masyarakat,” ungkapnya seraya meminta wartawan menyampaikan berita sejuk untuk pembaca.
Lebih lanjut Wali Kota didampingi oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Drs M Ali menuturkan, bukan hanya tidak memangkas anggaran namun pihaknya juga akan berusaha untuk menambah anggaran media jika kondisi keuangan Pemkot Prabumulih memungkinkan. Penambahan anggaran media ini, akan dikaji ulang dalam ABT jika memang diperlukan.
“Tapi disatu sisi pemberitaan yang disampaikan itu adalah berita yang dapat mendinginkan masyarakat, jangan malah berita-berita yang buat panas masyarakat. Disinilah peran media kita harapkan, sehingga bisa membantu pemerintah dalam hal penyampaian informasi yang dibutuhkan masyarakat,” tandasnya.
Sebelumnya, Ketua PWI Sumsel, Firdaus Komar meminta kepada seluruh kepala daerah untuk tidak melakukan refocusing dan realokasi anggaran media yang telah bekerjasama dengan pemerintah. Hal ini disampaikannya, mengingat sudah ada beberapa kepala daerah yang melakukan pemotongan anggaran media.
“Media adalah garda terdepan dalam hal menyampaikan informasi kepada masyarakat, khususnya upaya atau kinerja yang telah dilakukan pemerintah dalam hal pencegahan penyebaran wabah Covid-19,” ujarnya.
Menurut Firdaus, pada dasarnya media memiliki tugas dan fungsinya untuk melakukan tugas pers. Seharusnya mendapatkan porsi atau minimal tidak dikurangi dari anggaran.
“Disisi lain media justru makin sulit dalam mempertahankan industri media, meski hanya untuk menghidupkan medianya sendiri. Apalagi seiring dengan makin berkurangnya aktivitas bisnis di Tanah Air karena pengaruh wabah Virus Corona, sehingga menyebabkan media kehilangan sumber pendapatan terutama untuk biaya produksi dan operasional. (Jamal).
There are no comments at the moment, do you want to add one?
Write a comment