Kades karangan Klarifikasi Perrnyataan PT Tembesi Bangun Perkasa
VIVA SUMSEL.COM, Prabumulih – Kisruh permasalahan antara kades Karangan dan Perusahaan Sub kontraktor pengerjaan jalan exit tol wilayah zona 6 Prabumulih Muara Enim sudah mendapat titik terang.
Kades Karangan Kecamatan Rambang Kapak Tengah Salyadi Susanto, S.Sos hari ini membuat klarifikasi menjawab pemberitaan yang beredar kemarin melalui beberapa media. Rabu 02/06/2021.
Dalam jumpa pers-nya yang juga dihadiri oleh polsek Rambang Kapak Tengah, Babinsa dan Babinkamtibmas serta para pekerja lokal yang menjadi karyawan PT. Tembesi Bangun Perkasa.
Salyadi Susanto menyayangkan pemberitaan yang beredar kemarin yang katanya menurut Operasional Manajer PT. Tembesi Burhanuddin yang mengatakan bahwa sudah merekrut 60% warga lokal. Dan ada permintaan insentif sebanyak 13.5 juta yang tidak dikonfirmasi dahulu kepada Kepala Desa.
“Mana ada 60% warga lokal sudah direkrut oleh PT. Tembesi, yang ada cuma 4 orang yang ikut bekerja disana sebagai pegawai harian,” ujar Salyadi
“Sayangnya hari ini tidak ada perwakilan perusahaan yang mau hadir biar kita klarifikasi, perlu diketahui bahwa warga karangan yang bekerja di perusahaan ini total semuanya hanya 5 orang, dan permasalahannya berawal karena pihak perusahaan belum membayarkan gaji karyawan lokal ini, baik itu pekerja harian atau juga humas desa,” jelas kades saat temu wicara dengan para jurnalis yang sempat meliput hari ini.
“Dan tidak ada permintaan insentif itu, yang ada adalah kami menagih uang gaji karyawan lokal, dan gaji humas desa,” tambahnya lagi
Menurut Salyadi, Permasalahan ini sebenarnya sudah selesai dan sudah ada mediasi antara kedua belah pihak, namun yang Jadi pertanyaan dari Kades Karangan mengapa masih diberitakan lagi.
“Yang kami sayang kan adalah kenapa beritanya masih diangkat, padahal sudah ada mediasi dan sudah ada kesepakatan antara kami dan juga pihak perusahaan, dari manajemen Tembesi menyatakan akan segera membayar gaji karyawan yang menunggak,” tegas Salyadi
“Dan ada lagi dalam pemberitaan pernyataan dari saudara burhan yang katanya saya mau membanting HP orang perusahaan, saya minta hal itu bisa dibuktikan agar tidak menjadi fitnah,” pungkas Kades Karangan sembari menerangkan bahwa perselisihan ini sudah clear dan pihak perusahaan pun sudah mulai beraktivitas kembali seperti biasanya.
Salah seorang humas desa PT. Tembesi, yang juga warga karangan Asmin Hadi, menyatakan bahwa dia belum mendapatkan gaji selama 2 bulan ini.
“Kami masih menunggu pak Amir selaku humas perusahaan, nanti akan alami pertanyakan mengapa gaji kami sampai telat dua bulan, saat ini kabarnya pak Amir sedang berada di lampung, sebenarnya pada saat awal-awal gajinya lancar, tapi sekarang tersendat, hal ini sudah kami sampaikan juga ke pak Angga, kalau soal perusahaan pailit itu bukan urusan kami, yang kami pertanyakan adalah gaji kami,” ujarnya.
Senada dengan Asmin Hadi Noprianda tenaga harian Checker mengatakan kalau gajinya bulan ini dibayar nyicil dan masih tersisa 1 juta lagi.
“Sampai saat ini masih nunggak 1 juta lagi pak, gaji kami 3 juta dari perusahaan tapi bulan ini baru terima 2 juta,” ungkap Noprianda berharap agar perusahaan dapat membayarkan sisa gajinya.
Saat media ini mendatangi mess dan kantor PT. Tembesi, pihak media tidak bisa bertemu dengan Operasional Manajer Burhanuddin yang setelah kami konfirmasi via hp beliau sedang berada di palembang dan akan memberikan klarifikasi juga setelah pulang ke prabumulih. (Jamal)
There are no comments at the moment, do you want to add one?
Write a comment