500 Mahasiswa Ikuti Edukasi Literasi Digital dan Keuangan Inklusif dari BI Sumsel
VIVA SUMSEL.COM, PALEMBANG – Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan mengapresiasi Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumsel yang telah memberikan Literasi Digital Dan Keuangan Inklusif Bagi Generasi Milenial agar lebih melek dalam penggunaan teknologi khususnya dalam pengelolaan keuangan digital.
“Diera digital, akses terhadap informasi dan teknologi menjadi semakin penting. Melalui kegiatan ini, Generasi Millennial dapat memperoleh pengetahuan tentang teknologi digital dan meningkatkan inklusi keuangan di masyarakat,” ucap Sekda Sumsel Ir. Supriono S.A.
Supriono membacakan sambutan tertulis Gubernur H Herman Deru pada kegiatan Edukasi Digital dan Keuangan Inklusif untuk generasi milenial yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia Perwakilan Sumsel bertempat di Ballroom Hotel Arista, Kamis (08/06/2023).
Dikatakan Supriono pengetahuan dan keterampilan digital perlu dimiliki generasi milenial dan generasi Z guna meningkatkan kontribusi aktif dalam berbagai sektor ekonomi di Sumsel.
“Dalam menghadapi tantangan di masa depan, generasi milenial perlu mempersiapkan pengetahuan dan keterampilan digital,” tambahnya.
Supriono berharap digital dibidang keuangan dapat menjadi penggiat dalam meningkatkan edukasi digital dan mendorong akses digital dan keuangan yang lebih luas bagi masyarakat.
“Adek-adek selamat mengikuti kegiatan ini, serap ilmu sebanyak-banyaknya. Kita dari pemerintah berharap melalui edukasi ini bisa membuat akses keuangan semakin lebih mudah dan terjangkau di tengah masyarakat,” tandasnya.
Sementara itu Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumsel R. Erwin Soeriadimadja mengatakan, kegiatan ini melibatkan sebanyak 500 mahasiswa dari 7 Perguruan Tinggi di Sumsel. Sebab literasi digital dan keuangan inklusif bagi generasi milenial sangat penting. Mengingat di era sekarang ini mengharuskan berbagai kegiatan termasuk keuangan sudah digitalisasi.
“Kegiatan hari ini sangat penting, karena jika kita lihat data dari Kemenkominfo, literasi digital di Sumsel masih berada di angka 3,39 sedangkan rata-rata nasional sebesar 3,44.
Hal ini menunjukan bahwa kita perlu memperkuat kerja bersama membangun literasi digital dan mindset digital,” kata Erwin.
Ekonomi digital lanjut dia, telah menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi. Oleh karenanya dibutuhkan kolaboratif yang erat dalam mengedukasi para generasi muda.
“Ekonomi digital telah menjadi pusat motor penggerak pertumbuhan ekonomi, sehingga sangat dibutuhkan sinergi dan kerja kolaboratif dengan bertransformasi di era digital sekarang ini,” ujarnya.
Editor : Nurmala Dewi