120 Pekebun Kelapa Sawit Muba Ikuti Program Pelatihan Pengembangan SDM PT LPP Agro Nusantara
VIVA SUMSEL.COM, PALEMBANG – Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) bersama LPP Agro Nusantara mengelar program pelatihan pengembangan SDM perkebunan kelapa sawit bagi 120 pekebun sawit asal Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel). Program pelatihan diselenggarakan di Hotel Emilia Jalan Letkol Iskandar Palembang, Senin (10/07/2013).
Pelatihan dibuka langsung oleh Kepala Dinas Perkebunan Sumsel, Agus Darwa didampingi Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Banyuasin, Akhmad Toyibir, Perwakilan manajemen LPP Agro, Pujangga Tigana serta pimpinan program pelatihan, Sadam Arois.
Pimpinan Program Pelatihan, Saddam Arrois mengatakan tujuan diadakan kegiatan ini adalah untuk menyiapkan SDM perkebunan sawit rakyat yang kompeten dan terintegrasi. Maka dari itu diperlukan suatu pelatihan guna membangun dan mempersiapkan SDM industri kelapa sawit, baik di sektor hulu maupun hilir di Pabrik Kelapa Sawit.
“Pelatihan akan dilangsungkan selama lima hari kedepan, adapun metode pelatihan yang digunakan adalah ceramah, diskusi, benchmark, visit ke perkebunan kelapa sawit (PTPN VII Betung), teknis pengelolaan kelapa sawit dan pengendalian hama,”ujar Sadam.
Ia mengatakan pelatihan SDM memang dibutuhkan mengingat begitu luasnya areal perkebunan kelapa sawit rakyat yang terus mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun ke tahun,
Menurutnya, pada tahun 1990 seluas 291 ribu ha, sedangkan pada saat ini telah mencapai lebih dari 6 juta ha atau sekitar 40% dari luas areal perkebunan kelapa sawit di Indonesia yang mencapai lebih dari 16 juta ha dan sebagian besar (lebih dari 75%) merupakan petani kelapa sawit swadaya (mandiri).
Perkebunan kelapa sawit rakyat menjadi salah satu kekuatan ekonomi di wilayah pedesaan dan akan sangat berperan dalam pengembangan wilayah pedesaan. Saat ini fakta menunjukkan bahwa kondisi perkebunan kelapa sawit rakyat masih belum menggembirakan apabila dibandingkan dengan perkebunan besar, terutam aspek produksi dan pengelolaan budidaya tanaman.
Oleh karena itu kata dia, dalam rangka peningkatan produktivitas dan perbaikan pengelolaan kebun petani, diperlukan program yang terpadu untuk meningkatkan pemahaman petani terhadap aspek teknologi kebun sawit.
“Pengembangan SDM perkebunan kelapa sawit ini dilakukan secara terintegrasi baik melalui penyuluhan, pendidikan, pelatihan maupun pemberian fasilitas pendampingan bagi pekebun oleh Tenaga Ahli sawit,”imbuhnya.
Pengembangan SDM perkebunan kelapa sawit ini kata Rohit bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, pemaham, keterampilan, profesionalisme, kemandirian dan dedikasi dari para pekebun, tenaga pendamping dan masyarakat perkebunan kelapa sawit lainnya.
Hal tersebut selaras dengan visi, misi, strategi serta tujuan bisnis PT LPP Agro Nusantara (d/h College Gula Negara) lembaga pendidikan dan pelatihan yang berfokus pada peningkatan SDM perkebunan sejak tahun 1950.
Program pengembangan SDM sawit yang dilaksanakan di Palembang adalah Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit Angkatan 4. Sebelumnya, BPDP-KS bersama dengan PT. LPP Agro Nusantara telah sukses melaksanakan program pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit yang telah selesai dilaksanakan secara kontinu mulai dari bulan juni lalu yang melibatkan peserta yang merupakan pekebun kelapa sawit, tenaga pendamping dan pengurus koperasi atau KUD dari berbagai wilayah di Sumatera Selatan.
Kepala Dinas Perkebunan Sumsel, Agus Darwa berharap para peserta pelatihan dapat memahami materi pelatihan dan seluk beluk budidaya kelapa sawit.
Tak hanya itu ia juga menginginkan pekebun sawit juga memahami berbagai macam regulasi termasuk pula pemahaman terkait ekspor dan impor demi meningkatkan daya saing dan kualitas produksi kelapa sawit Indonesia.
“Ini kesempatan baik yang harus dimanfaatkan, apalagi narasumber dan praktisi yang dihadirkan merupakan tenaga ahli yang kompeten dibidangnya,”ucap Agus.
Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Muba, Akhmad Toyibir menambahkan pihaknya berkeinginan agar materi terkait bududaya jadi prioritas atau porsi terbesar dalam pelatihan ini. Selain itu ia juga berharap jumlah peseta pada agenda pelatihan selanjutnnya agar ditambah.
“Metode – metode pelatihan yang dititerapkan oleh LPP Agro menurut kami cukup tepat maka tak salah jika kami mengadopsi metofe tersebut guna diterapkan juga pada pelatihan-pelatihan serupa yang kami lakukan,””tutupnya.
Editor : Muhardi Aanz