Maju Pilgub Sumsel Bersama HD, Joncik Masih Tunggu Instruksi DPP PAN
VIVA SUMSEL.COM, PALEMBANG – Setelah Mawardi Yahya dan Harnojoyo mendeklarasikan diri sebagai pasangan Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Sumatera Selatan (Sumsel) beberapa hari yang lalu.
Bupati Empat Lawang periode 2018-2023, Dr. H. Joncik Muhammad MH diisukan bakal ikut di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumsel yang di gelar pada November 2024 nanti dan digadang-gadangkan akan berpasangan dengan Herman Deru (HD).
“Sebagai kader partai PAN, dalam menentukan sikap, saya masih menunggu keputusan dari DPP PAN, apakah lanjut koalisi TKN atau selesai,” ungkap Joncik yang hadir dalam diskusi dan buka bersama (Bukber) yang di gelar oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Palembang di Rocca Caffe Palembang, Selasa (19/03/2024).
Jika selesai dan diserahkan ke partai masing-masing, tambahnya, besar kemungkinan lanjut kata Joncik, untuk berkoalisi dengan HD yang diusung dari partai Nasdem terbuka lebar.
“Tentang usulan pilkada serentak nanti, sebelumnya kami sudah melapor ke pusat. Apakah nanti maju sebagai calon Gubernur, Wakil Gubernur atau Bupati. Namun apapun perintah partai kita siap,” tegas Sekretaris DPW Partai Amanat Nasional (PAN) Sumsel.
Dalam diskusi yang bertema “Road MAP, Menuju Pilkada Sumsel 2024” juga di hadiri pengamat politik Bagindo Togar, yang mana beliau memprediksi Pilwako Palembang tidak semenarik Pilgub Sumsel.
“Strategi publikasi para figur yang bakal menjadi paslon Wali Kota Palembang, pola dan cara branding diri nya banyak kesamaan dan itu yang membuat masyarakat sudah bosan,” ungkap Bagindo.
Jika hanya mengutamakan personal branding, lanjut kata Bagindo, yakni tidak ada nya pembeda antar paslon, maka membuat jenuh masyarakat kota Palembang.
“Dalam menarik simpati publik, yang dikaji tidak lebih dari permasalahan seputar banjir, jalanan macet, infrastruktur jalan, pasar, pelayanan kesehatan maupun ketenagakerjaan dan keamanan,” ungkapnya.
Menurutnya, yang bakal menjadi calon Walikota tersebut, tidak ada satu pun yang mampu mempresentasikan konsep baru dalam pembangunan kota Palembang di masa-masa yang akan datang.
“Kota Palembang butuh pemimpin yang mampu mewujudkan konsep pembangunan yang kompetitif, terbuka, modern, futuristik, non APBD tanpa kehilangan jati diri,” pungkasnya.
Bagindo pun mengungkapkan jika dibandingkan dengan kemajuan Ibukota provinsi-provinsi lain, kota Palembang relatif tertinggal.
“Dalam 10 tahun terakhir kota Palembang nyaris tidak berkembang dan masyarakat banyak yang tidak menyadarinya,” pungkasnya
.
Reporter : Meriza