55 Persen Penggunaan QRIS Masih Terkonsentrasi di Palembang
VIVA SUMSEL.COM, YOGYAKARTA – Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Selatan, Bambang Pramono mengemukakan bahwa pada triwulan II 2025, ekonomi Sumsel tumbuh 5,42 persen angka ini jauh lebih baik dari capaian nasional sebesar 5,12 persen artinya menandakan pondasi ekonomi Sumsel cukup kuat.
Adapun faktor yang mempengaruhinya adalah sektor perdagangan dan pertambangan. Kedua sektor ini tumbuh diatas 24 persen.
Sementara itu pembangunan infrastruktur seperti jalan tol trans sumatera turut mendorong mobilitas masyarakat yang berakibat pada adanya dorongan pertumbuhan ekonomi.
Sebagaimana diketahui, pada Agustus 2025, Sumsel mengalami deflasi 0,04 persen (mtm) dengan inflasi tahunan sebesar 3,04 persen yang ditopang oleh kelebihan komoditas cabai, beras hingga daging ayam.
“Meskipun begitu, laju inflasi masih tetap terjaga berkat sinergisitas bersama TPID melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP),”ujar Bambang Pramono dalam sesi Capacity Building bersama wartawan Ekonomi dan Bisnis Sumsel, Kamis (25/09/2025) di Yogyakarta.
Bambamg juga menyoroti soal akselerasi digitalisasi khususnya wilayah Sumsel, dimana hingga Agustus 2025 jumlah merchant yang menggunakan QRIS mencapai 1,003 juta dengan pengguna aktif hingga 1,43 juta orang.
“Disatu sisi kita cukup gembira dengan capaian ini namun pemerataan masih menjadi kendala dikarenakan 55 persen merchant masih terfokus di Palembang,”imbuhnya
Maka dari itu, lanjut Bambang, pihaknya akan memperluas digitalisasi pembayaran dengan merambah di sejumlah kabupaten/kota di Sumsel.
Adapun persentase merchant QRIS di berbagai daerah masih tergolong kecil yakni Prabumulih 4%, Ogan Ilir 4%, Muba 4 %, Muara Enim 4%, Ogan Komering Ilir (OKI) 4%, Lubuk Linggau 4% dan Banyuasin 7 %.
Selanjutnya OKU 3%, Lahat 3%, OKU Timur 2%, Musi Rawas 3 %, Empat Lawang 1%, Musi Rawas Utara 1%, Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan 1%, Pagar Alam 1% dan PALI 1 %.
Selain itu pihaknya juga memperkirakan tren positif pertumbuhan ekonomi Sumsel tahun 2025 akan terus berlanjut yakni di kisaran 4,8 – 5,6 persen.
“Dengan sinergisitas semua pihak saya yakin pertumbuhan ekonomi Sumsel terus terjaga bahkan menjadi motor penggerak ekonomi nasional,”pungkasnya.
Analis Yunior Departement Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, M. Dicky Kusnadi memaparkan beberapa point penting terkait faktor mendorong pertumbuhan ekonomi melalui sistem pembayaran digital,
Adapun poin pembahasannya adalah tentang Pencapaian BSPI 2025, tantangan digitalisasi sistem pembayaran, Blue Print Sistem pembayaran Indonesia 2030 serta Expected outcome
“Saya berharap pemaparan ini bisa menambah knowledge peserta capacity building,”tutupnya.
Editor : Muhardi Aanz







