Penyakit Jantung Koroner Pembunuh Nomor Satu
VIVA SUMSEL.COM, Palembang – Penyakit Jantung Koroner adalah penyakit pembunuh nomor satu di dunia dan Indonesia. Oleh sebab itu, penyakit jantung koroner perlu dideteksi sejak dini.
Ketua Panitia Dr Mangiring mengatakan, Rumah Sakit Muhammad Hoesin hari ini tanggal 29 September 2018 kita mengadakan acara peringatan Hari jantung sedunia dengan tema “Jantung Saya dan Jantung Anda, Saya berjanji akan melakukan hal-hal untuk kesehatan Jantung saya dan Jantung Keluarga”. Tujuan dari hari jantung sedunia ini adalah untuk menyebarluaskan informasi tentang pentingnya pencegahan kemajuan pengobatan untuk penyakit jantung dan pembuluh darah.
“Kita tahu bahwa penyakit jantung dan pembuluh darah itu adalah pembunuh nomor satu di dunia. Sejak 10 tahun yang lalu di Indonesia juga pembunuh nomor 1. penyakit jantung ini sebenarnya bisa dicegah 50 sampai 80%,” ujarnya.
Mengiring menjelaskan, di hari jantung sedunia ini kita menyarankan tiga hal yakni setiap pribadi berjanji untuk melakukan tiga hal yang pertama yaitu melakukan pola makan sehat. untuk pola makan yang sehat ki
disarankan adalah memakan sayur paling tidak 5 genggam tangan dalam sehari. Kemudian mengurangi minuman yang manis, jadi minum air putih saja.
Kedua adalah melakukan aktivitas fisik atau olahraga. Disarankan adalah 5 kali seminggu itu 30 menit. Bentuknya apa boleh berjalan boleh berlari atau naik sepeda atau berenang. Minimal 75 menit dalam seminggu.
Mangiring menmbahkan, hal yang bisa dilakukan dengan sederhana yang ketiga adalah dalam hal pencegahan penyakit jantung stop merokok.
“Hal yang paling besar peranannya dalam hal pencegahan penyakit jantung adalah stop merokok. Itu bisa mengurangi resiko terkena penyakit jantung sampai 80%,” tandasnya.
Hal senada diungkapkan pemateri Dr Imran SPPD KKV mengatakan, penyakit jantung koroner pembunuh nomor 1 didunia. Penyakit jantung koroner Banyak menyerang 65 keatas. Banyak menyerang wanita.
“Penyakit jantung koroner bisa dicegah dan diobati. Sering didengar serangan jantung adalah kematian sebagian otot jantung disebabkan terhwntinya pasokan darah sehingga menyebabkan kematian,” katanya.
Imran menjelaskan, penyakit jantung koroner
dibagi menjadi tiga yakni angina pektoris stabil misal lelah dibawah ostirahat maka hilang. Kedua, angina pektoris tidak stabil adalah nyeri dada timbul saat istirahat. Ketiga Infark miokard yang menyebabkan serangan jantung.
“Penyakit jantung koroner tidak datang tiba -tiba, ada penyebabnya. Pola hidup, hipertensi, obesitas, diabetes. Penyakit jantung koroner bisa dicegah, bisa dihindari.Serangan jantung sering terjadi pukul 4-10 pagi. Gejala serangan jantung nyeri dada sebelah kiri, seperti ditekan, dibajar, merasa tercekik, sesak napas. Untuk penjalarannya leher, jari jari ulu hati.Tempat nyeri pada gangguan jantung sakit di leher, bahu, lengar, dada, ulu hati sampai ke punggung belakang,” bebernya.
Imran menuturkan, cara mencegah penyakit jantung koroner adalah dengan mengatasi stres, stop merokok,stop alkohol, olahraha teratur,kontrol kadar lemak dan sering kontrol kalau sudah ada faktor resiko.
Subdivisi Kardiologi Anak RSMH Dr Ria Nova SPAK menjelaskan, deteksi diri penyakit jantung bawakan harus diperhatikan sejak dini. Anak anak bisa terkena penyakit jantung. “Bagaimana mendetekai penyakit jantung bawakan. Sudah ada sejak bayi dilahirkan. Bahkan, sudah ada penyakit jantung saat dalam kandungan. Karena penyakit jantung bawakan itu banyak, sering tidak diketahui sampai dewasa itu baru ketahuan,” bebernya.
Ria menerangkan, setiap 1.000 kelahiran hidup ada 8-10 dengan penyakit jantung bawakan. Jadi setiap tahun di Indonesia lahir sekitar 40 000 bayi dengan penyakit jantung bawakan.
“Kalau tahu dari awal, maka penyakit jantung bawakan bisa diobati. Penyakit jantung bawakan ada kelainan struktur jantung,” ucapnya.
Ria menerangkan, untuk faktor risiko penyakit jantung bawakan yakni ibu hamil mengidap diabetes, rubela, bayi lahir prematur, konsumsi alkohir, konsumsi antidepressant, lahir dengan sindrom.
“Tanda tanda penyakit jantung bawakan kalau bayi lahir biru,sesak, gagal tumbuh dan batuk berulang-ulang.Tanda-tanda ini bisa satu gejala, atau semua gejala. Semakin berat penyakit jantung bawakan itu, semakin berat jantung bawakan.Penanganan penyakit jantung bawakan yakni tindakan menutup lubang jantung dengan transkateter dan tindakan operasi jantung,” tendasnya.
Ria menjelaskan, pencegahan penyakit jantung bawakan diantaranya menghindari obat-obatan, hindari asap rokok dan hindari paparan sinar radiasi. Penyakit jantung bawakan pada bayi dan anak perlu dikenali sedini mungkin. Karena dengan penannagan sedini mungkin maka membuat bayi dan anak tumbuh kembangnya optimal. Kenalilah tanda tanda penyakit jantung bawaka, biru, sesak, gagal tumbuh dan batuk berulang-ulang. Kelurga sangat berperan dalam deteksi dini penyakit jantung bawakan,” pungkasnya. (anz).
There are no comments at the moment, do you want to add one?
Write a comment