Dua Perampok Toko Emas Cahaya Muri Ditembak Mati
VIVA SUMSEL.COM, Palembang – Aksi Perampokan Toko Emas Cahaya Murni di Sungai Lilin, Muba pada Kamis (26/03/2020) pukul 12.15 WIB, beberapa hari lalu mulai ‘terkuak’. Keberhasilan ini dibuktikan Jajaran Unit IV Subdit III Jatanras Polda Sumsel, dengan meringkus tiga dari delapan kawanan bandit sadis ini. Ketiga tersangka tercatat sebagai warga Tanjung Raja, Ogan Ilir Sumsel, Pendi (40), Mali (48) dan M Nasir (44). Dua dari tiga tersangka terpaksa ditembak mati petugas, saat penangkapan berlangsung, Sabtu (28/03/2020).
“Benar, kami terpaksa mengambil langkah tegas ini, karena mereka tidak menghiraukan tembakan peringatan kami. Dari tangan mereka, kita turut amankan barang bukti berupa satu unit mobil Toyota Avanza warna putih dan STNK, sepucuk Senjata Api Rakitan jenis Revolver, tiga butir Amunisi Kaliber 5,56 mm, tujuh butir Amunisi Kaliber 9 mm, sebilah Senjata Tajam, dua dompet warna coklat dan hitam, dua Masker (penutup muka) warna hitam, satu Sebo (penutup muka) warna hitam, satu Tas Pinggang, satu Jam Tangan dan dua kantong Asoy warna putih berisi perhiasan emas berbagai macam bentuk dengan berat lebih kurang 1,5 Kilogram. Kini kami masih kembangkan kasusnya,” tegas Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumsel, Kombes Pol Hisar Siallagan didampingi Kasubdit III Jatanras Polda Sumsel Kompol Suryadi, saat press release di RS Bhayangkara Palembang.
Dikatakan Hisar, modus digunakan tidak lain menodongkan senjata api ke arah korban, sambil mengatakan “jangan bergerak” para pelaku yang sudah berbagi tugas, memecahkan kaca etalase dan mengambil perhiasan emas dan sebagian pelaku lainnya berjaga diluar.
“Kawanan perampok ini mengambil emas di etalase lebih kurang 6,5 Kilogram dan uang Rp 60 Juta. Setelah itu, melarikan diri dengan mengunakan empat unit sepeda motor. Kini team kami masih ada dilapangan, guna mengejar pelaku lainnya,” terangnya.
Sementara, tersangka M Nasir mengatakan, perannya hanya sebagai driver, sementara pelaku lainnya bertugas sebagai eksekusi toko.
“Kami sebelumnya berbagi tugas pak. Semua delapan orang, ada yang ngawasi situasi di luar, nunggu di mobil ada yang mengancam korban dan ada juga yang mengeksekusi etalase. Namun, saya tidak tahu persis peran teman-teman saya itu, termasuk teman saya yang meninggal,” tuturnya. (anz)
There are no comments at the moment, do you want to add one?
Write a comment