AIESEC di Unsri Mengajak Pemuda untuk Seimbangkan Produktivitas dan Kesehatan Mental
VIVA SUMSEL.COM, PALEMBANG – Sejak pandemi COVID-19, kita menghadapi berbagai transformasi dan mempengaruhi kebiasaan kita menjadi serba virtual.
Sebuah studi oleh Indeed menunjukkan bahwa 52% anak muda melaporkan mengalami burnout, dimana 67% mengatakan bahwa burnout meningkat selama pandemi.
Banyak orang mencari cara untuk menyeimbangkan kehidupan pribadi dan profesional, yaitu work-life balance yang telah dikenal selama lebih dari 40 tahun.
Namun, akhir-akhir ini, orang menyadari bahwa setiap aspek dapat disinergikan.
Haas School of Business UC Berkeley menyarankan work-life integration sebagai metode untuk mensinergikan semua aspeknya, baik pribadi, pekerjaan, dan lainnya secara fleksibel.
Anak muda saat ini lebih rentan menghadapi burnout dan kewalahan sembari tetap harus hustling.
Maka dari itu, Impact Circle hadir kembali dengan tema #KeepYOUthSane: Balance Productivity to Maintain Self-Mental Care by Integrating Your Activities, yang juga akan menggali lebih dalam mengenai SDGs 3.
Disampaikan oleh Yova Beltz, Career Content Creator, sesi pertama membahas tentang “Unveiling YOUth Journey to Strive in This Crowdy Era”.
Ia berbagi tentang pengalamannya dalam menyeimbangkan produktivitas dan kehidupan pribadinya melalui work-life balance. Bu Yo membagikan tips dan metode matriks prioritas, yang dapat diterapkan.
Sesi kedua dibawakan oleh Nuke Paramitha, Employee Engagement dan Campaign Manager di Danone, tentang subtema kedua “The Truth Behind Nowadays YOUth Work Lifestyle to Be Productive”.
Nuke membagikan tentang stress curve atau kurva tingkat stres yang dimiliki oleh setiap orang, yang mana dapat mempengaruhi kinerja dan produktivitas mereka.
Tak hanya itu, Ia juga menjelaskan cara untuk mengatasi stres yang datang, baik dari sisi internal maupun sisi eksternal.
Editor ; Nurmala Dewi








