Viva Sumsel

VIVA SUMSEL.COM, PALEMBANG – Kuliah di perguruan tinggi terbaik dan mendapatkan beasiswa untuk kuliah di luar negeri merupakan impian dari ribuan pelajar dan mahasiswa. Namun sayangnya, ketatnya persaingan dan proses seleksi membuat sebagian dari mereka harus tersingkir atau gagal.

Guna membahas hal tersebut dan bagaimana kiat-kiat mengatasi kegagalan termasuk merencanakan kembali langkah kesusksesan, AIESEC in Unsri menggelar dialog Impact Circle 5.0 dengan tema “The Future is YOUrs: Overcoming failures and re-planning Our Step to Success”.

AIESEC in Unsri mengundang tiga narasumber yang berkompeten yaitu  Assurance Senior Associate di PwC Indonesia, Karenia Deshintasari. Penerima Beasiswa Fast Track Scholarship S2-S3 Universitas Padjajaran dan Psikolog, Associate Psychologist @ibunda.id

Product Marketing of Brand and Marketing AIESEC in Unsri, Dhea Nur Annisah, mengatakan, jalannya dialog dibagi dalam tiga sesi dimana masing-masing sesi dengan pembicara yang berbeda.

Di sesi pertama, dengan pembicara Karenia Deshintadari menyampaikan materi mengenai gejala-gejala ketika menghadapi kegagalan (Failure Doesn’t Define YOUth) dilanjutkan dengan berbagi pengalaman pribadi mengenai pengalaman masa lalu ketika menghadapi kegagalan dan bagaimana cara mengatasinya, serta tips dan trik yang tidak banyak diketahui orang.

Selanjutnya kata Dhra, di sesi kedua pembicara datang dari Penerima Beasiswa Fast Track Scholarship S2-S3 Universitas Padjajaran, Meli Puspita Sari. Ia ingin berbagi pengalamannya dengan membawakan subtema kedua “YOUth are your Own Boulder to Break the Wall of Failure”.

Sementara itu pembicara terakhir kaya Dhra menambahkan datang dari seorang Psikolog, Associate Psychologist @ibunda.id, Syifa Zunuraina, M.PSI.

“Ia berbicara tentang “Jatuh tujuh kali bangkit delapan kali agar dapat menaklukkan rintangan yang akan datang,”imbuh Dhea.

Dhea mengatakan, dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat mengedukasi dan memberikan pemahaman kepada generasi muda Indonesia bahwa kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, melainkan awal dari kesuksesan.

“Selain itu, acara ini juga menawarkan bantuan kepada anak muda yang merasa buntu dan tersesat dalam mengejar cita-cita mereka melalui sesi-sesi yang memuat interaksi langsung antara peserta dan pembicara yang sudah berpengalaman,”ungkapnya.

Selain itu, agar jalanya acara berlangsung interaktif, tim penyelenggara juga mengadakan challenge bagi para delegasi untuk membuat mereka tetap terlibat. Para delegasi dengan challenge terbaik dan aktif selama acara berkesempatan menerima hadiah khusus yang didukung oleh para mitra.

Kemudian terdapat challenge pasca acara dimana mengundang para delegasi untuk membuat video dengan format yang telah disediakan mengenai kesan dan pesan mereka setelah acara berlangsung. Acara ditutup dengan sesi dokumentasi bersama seluruh delegasi.

“Harapannya dari seluruh rangkaian acara, meliputi sesi-sesi dengan para pembicara,acara Impact Circle 5.0 ini dapat memberikan jawaban kepada para pemuda yang merasa terjebak dan kehilangan arah dalam menghadapi kegagalan yang dialami, serta melihatnya dari sudut pandang yang berbeda.  Selain itu juga memberikan pemahaman kepada para pemuda bahwa kegagalan bukanlah akhir melainkan awal dari kesuksesan lainnya. Sampai jumpa di seri acara Impact Circle oleh AIESEC in Unsri selanjutnya,”tutupnya.

editor : Muhardi Aanz