Nikmati Kopi Robusta Asli Basemah Khas Café Kalangan
VIVA SUMSEL.COM, Palembang – Minum kopi sudah jadi bagian dari kebiasaan sehari-hari masyarakat Indonesia. Namun, masih banyak masyarakat yang terjebak pada konsumsi kopi instan. Padahal, kopi-kopi khas Nusantara memiliki varian amat beragam.
Salah satu kopi Khas nusantara adalah kopi Robusta khas Pagaralam,aroma dan rasanya yang gurih meninggalkan kesan tersendiri bagi penikmatnya. Mayoritas Kopi Besemah adalah jenis Robusta yang tumbuh di dataran tinggi di sekitar pegunungan & perbukitan.
Kopi Robusta yang berasal dari Pagaralam ini sejak dulu dikenal istimewa karena aromanya. Wanginya sudah tercium, bahkan sebelum kopinya diseduh.
Menikmati seduhan kopi original khas Robusta asli Basema mulai menjadi tren belakangan ini. Tidak hanya di kota besar, Palembang menjadi salah satu surganya para pemburu kenikmatan ngopi.
Dari sekitar puluhan kedai kopi, ada satu cafe yang bernama “Kalangan” yang khas menyajikan kopi racikan sendiri. Mulai dari proses roasting (sangrai), hingga penyajian semuanya dikerjakan dengan sentuhan tangan si pemilik kedai, Herwin Meidison (37).
Faktor pembeda dengan kedai kopi lainnya, herwin mengolah biji kopi sendiri. Biji kopi atau green bean diproses tanpa menggunakan mesin roasting alias digoreng manual.
Setelah proses sangrai selesai, dia menyajikan biji-bijian tersebut dalam toples yang tertutup rapat. Pengunjung kedainya pun bisa langsung melihat proses penggilingan biji kopi bahkan dibolehkan belajar menyeduh kopinya sendiri.
Sejak dibuka tiga hari lalu, di akui Herwin kedai kopi yang di dirikan bersama temannya di hotel Paradis yang berlokasi di jalan Arivai Palembang ini mulai di kenal dan ramai di kunjungi para muda mudi. Bisa dikatakan, mini cafe ini mulai menjadi salah satu rujukan penikmat kopi di Kota Palembang.
“Rata-rata pengunjung yang datang adalah mereka yang memang penikmat kopi baik dari komunitas maupun perorangan, ada yang suka robusta atau mencari jenis kopi yang lain. Nah, saat itu saya tawarkan kopi lokal dari Pagaralam. Untuk pengunjung yang ingin belajar dan bisa menyeduh kami persilakan untuk menjadi barista dadakan,” ujarnya.
Herwin Meidision yang sejak 10 tahun lalu, saat mencari ilmu di Yogyakarta, sempat belajar menjadi barista, kemudian ilmu yang didapatnya itu dijadikan digunakannya sekitar dua tahun melakukan berbagai eksperimen dalam pengolahan kopi robusta dari Endikat dalam berbagai varian penyajian kopi yang umumnya menggunakan kopi arabika. “Orang bilang kopi robusta tidak dapat dijadikan espresso, tapi alhamdulillah kami dapat menyajikannya,” jelasnya.
Sementara vebri Al lintani salah seorang penikmat kopi di kota palembang yang sengaja berkunjumg di “Kalangan ” cafe ini mengatakan dirinya sangat menyukai kopi khas basema yang di sajikan di kalangan cafe karena rasanya pas dan aroma harum setiap kali ia menikmatinya selalu membuat ketagihan”, ungkapnya.
Hal senada dikatakan Jiwang yang juga salah satu pengunjung di Kalangan cafe,menurutnya kopi arabika hasil racikan Herwin menghadilkan Aroma dan rasa yang terasa hingga ke tenggorokan.
“Saat-saat paling menyenangkan adalah ketika melihat barista mulai menyeduh kopi. Melihat pembuatan kopi dari biji hingga tersaji di gelas merupakan seni tersendiri,” tutupnya.(anz)
There are no comments at the moment, do you want to add one?
Write a comment