Menkes Buka Rakornas KKI di Palembang
VIVA SUMSEL.COM, Palembang – Para peserta pertemuan dari seluruh Indonesia yang terdiri dari AIPKI,AFDOKGI, ARSPI, ARSGMPI, Kolegium, PERSI, ARSAD, IDI/PDGI Wilayah, Dinas kesehatan baik Provinsi maupun Kota atau kabupaten serta Rumah Sakit TNI/Polri serta FK/FKG berkumpul dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Konsil Kedokteran Indonesia (KKI). Rakornas diselengggrakan 15-17 Mei 2017 di hotel Santika Palembang dengan mengusung tema “Sinergi dalam meningkatkan mutu pelayanan medis untuk perlindungan masyarakat”. Rakornas dibuka oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Dr dr Nila Djuwita F. Moeloek dan sekaligus sebagai keynote speaker. Hadir juga Wagub Sumsel, Ishak Mekki dan Ketua KKI Prof Dr dr Bambang Supriyatno
Ketua Konsil Kedokteran Indonesia, Bambang Supriyatno mengatakan ada empat tujuan yang ingin dicapai dalam rakornas kali ini, tujuan tersebut diantaranya adalah pemangku kepentingan dibidang kedokteran beserta masyarakat didaerah memahami tentang peningnya meningkatkan dan mempertahankan mutu pelayanan medis dalam rangka perlindungan pasien dan tersusunnya konsep sinergi KKI dengan pemangku kepentingan dibidang kedokteran dalam meningkatkan dan mempertahankan mutu pelayanan medis untuk perlindungan masyarakat.
Menurutnya, penyelenggaraan praktik kedokteran merupakan inti dari berbagai upaya kesehatan. Untuk memenuhi harapan masyarakat memperoleh layanan medis yang bermutu, aman maka praktik kedokteran harus dilakukan oleh dokter dan dokter gigi yang memiliki etika dan moral yang tinggi.
Bambang menambahkan keahlian dan kewenangan dokter juga secara terus menerus harus ditingkatkan mutunya melalui pendidikan dan pelatihan berkelanjutan,sertifikasi, registrasi, pembinaan dan pemantauan penyelanggaraan praktik kedokteran juga sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, bermutu, aman bagi pasien dan memiliki daya saing di era global.
“Dalam pasal 71-72 UU nomor 29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran mengatakan bahwa pembinaan dan pengawasan para dokter dan dokter gigi baik itu WNI maupun WNA dilakukan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah organisasi profesi termasuk juga KKI,” jelas Bambang.
Sementara, Menkes, nila Moelok mendorong agar KKI dapat berperan dalam meningkatkan keahlian dan kompetensi tenaga perawat, tenaga perawat hendaklah memiliki suatu keahlian juga sama seperti dokter seperti tenaga perawat yang bertugas di bagian bedah maka harus memiliki pengetahuan dan keahlian bedah agar dokter terbantu saat melakukan tindakan medis.
“Peningkatan kualitas ini bisa dilakukan dengan peningkatan jenjang pendidikan, pelatihan maupun serttifikasi bagi tenaga perawat yang telah memiliki komptensi mumpuni,” ujar Nila
Selain itu pula dalam kesempatan ini, Nila mendorong agar terjadi pemerataan tenaga dokter di wilayah terpencil sebab sebaran dokter antara di kota dengan kabupaten masih tak seimbang, Dokter masih terkonstrasi di perkotaan sedangkan di daerah terpencil tidak demikian, oleh karena sebaran yang tidak merata inilah membuat seperti terlihat jumlah tenaga dokter masih kurang
“Melalui Rakornas ini juga saya meminta agar KKI dapat merumuskan dan mencari solusi supaya sebaran dokter merata di seluruh wilayah Indonesia,” tutupnya. (anz)









There are no comments at the moment, do you want to add one?
Write a comment